KUALA LUMPUR (RIAUPOS.CO) - Cabang olahraga bulutangkis beregu putri akhirnya harus puas dengan raihan medali perunggu di SEA Games 2017 Malaysia. Fitriani cs sebelumnya disingkirkan Malaysia 0-3 di semifinal, Rabu (23/8/2017).
Tunggal pertama Indonesia, Fitriani, harus mengakui keunggulan Sonia Cheah dengan skor 17-21, 17-21. Sempat memberikan perlawanan ketat, Fitriani harus mengakui keunggulan Sonia.
“Saya mencoba untuk menerapkan pola permainan saya, namun finishing saya kurang bagus, banyak mati sendiri. Saya pun terbawa permainan cepat yang diterapkan lawan,” katanya dalam rilis resmi PBSI.
"Lawan hari ini tampil baik. Selain itu, lawan bisa lebih menguasai lapangan. Saya mohon maaf karena tak bisa menyumbangkan angka," sebutnya.
Sonia sendiri di laga awal itu memang lebih baik dari Fitriani dalam laga di Axiata Arena tersebut. Sementara, di laga kedua, Rosyita Eka Putri Sari/Ni Ketut Mahadewi Istarani tak bisa melanjutkan pertandingan saat berhadapan dengan ganda putri terbaik Malaysia, Vivian Hoo/Woon Khe Wei.
Pasangan Indonesia mundur dalam posisi tertinggal 5-7 pada set pertama setelah Rosyita mengalami cedera lutut kiri.
“Pada saat lompat, posisi mendarat tidak pas. Mungkin kejadiannya hampir sama dengan cedera yang dialami Bellaetrix Manuputty,” kata kepala pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian, dalam rilis resmi PBSI.
Harapan Indonesia untuk menghidupkan peluang pada tunggal Hanna Ramadini juga tak terwujud. Hanna kalah di tangan Goh Jin Wei. Padahal di SEA Games 2015 yang berlangsung di Singapura, Hanna mampu menang atas Goh.
"Goh bermain lebih tenang dari saya. Saya terlalu banyak berpikir. Beban itu pasti ada, saya ingin menyumbangkan angka untuk tim Indonesia yang sedang tertinggal. Namun, saya tidak bisa mewujudkannya," tuturnya dalam rilis resmi PBSI.
“Kami minta maaf, kami sudah memberikan yang terbaik. Kami jelas tak mau kalah, tetapi memang lawan tampil lebih baik,” tuntasnya. (epr)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama