Triyaningsih Bermodalkan Semangat

Olahraga | Senin, 23 Juli 2012 - 14:03 WIB

Triyaningsih Bermodalkan Semangat
Triyaningsih

Laporan JPNN, Jakarta

INDONESIA meloloskan dua atletnya pada cabang atletik ke Olimpiade London 2012. Yaitu Triyaningsih di nomor maraton dan Fernando Lumain untuk nomor lari 100 meter. Di atas kertas peluang mencuri medali sangat berat.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Waktu masih menunjukkan pukul 06.00 WIB saat Jumat (20/7) lalu seorang perempuan mungil sudah berlari-lari mengitari area rerumputan Stadion Madya Jakarta. Berbalut jaket warna gelap, kedua kaki lincahnya seolah begitu ringan melahap setiap putaran.

Dialah atlet maraton andalan Indonesia, Triyanigsih yang akan menjadi wakil Merah Putih di Olimpiade London 27 Juli-12 Agustus. Setelah sekitar satu jam berlatih atlet bertinggi 146 centimeter dengan berat 39 ini pun dengan ramah bersedia berbincang dengan JPNN sembari melakukan pelemasan. Triyaningish baru beberapa hari berlatih di Jakarta. Sebelumnya dia digembleng di Pengalengan Kabupaten Bandung, Jawa Barat. “Saya sudah siap turun di Olimpiade. Kondisi saya bagus,” ujar Triyaningsih.

Karena baru akan bertanding pada 5 Agustus, Triyaninsih dan Fernando rencananya baru akan terbang ke London pada 25 Juli lusa atau dua hari lebih lambat dari rombongan besar yang akan bertolak hari ini (23/7). Di pekan terakhir sebelum berangkat, materi latihan yang harus dijalani juga sudah berkurang. Jika pekan sebelumnya masih harus melahap 160 kilometer per pekan, mulai pekan ini sudah diturunkan menjadi 120 kilometer tiap pekan.

Melihat lawan yang akan dihadapi di London nanti Triyaningsih mengaku sama sekali tak keder. “Saya sama sekali tak mau merasa terbebani. Saya menganggap iven ini (Olimpiade) sama dengan iven-iven lainnya yang pernah saya ikuti. Tapi saya akan mencoba tampil maksimal,” lanjut atlet kelahiran 15 Mei 1987 ini.

Di London nanti putri pasangan Saderi dan Yateni ini tak punya target muluk-muluk. Dia hanya ingin memperbaiki catatan waktu terbaiknya. Catatan waktu terbaik Triyaningsih adalah dua jam 31 detik yang diraih di Asian Games Guangzhou 2010.

Triyaningsih yang tampil di Olimpiade setelah mendapatkan wild card punya modal bagus sebelum bersaing di ajang olahraga multieven terbesar dunia itu. Tahun lalu dia berhasil mempersembahkan tiga medali emas untuk kontingen Indonesia di ajang SEA Games. Yaitu dari nomor lari 5.000 meter, 10.000 meter, dan maraton.

Pikouli, pelatih Triyaningsih mengatakan jika anak asuhnya itu sudah siap diadu.

“Yang saya salut dari Tri, panggilan Triyaningsih, adalah fighting spiritnya yanga sangat bagus. Dia tidak takut bersaing melawan siapapun di lintasan. Mentalnya sangat kuat. Ini modal yang sangat berharga,” kata Pikouli.

Laki-laki asal Palembang ini menyatakan, dengan catatan kondisi bagus (fisik dan mental) saat bertanding, berbekal posisi keempat yang diraihnya di Asian Games lalu Triyaningsih bisa membuat kejutan masuk 15 besar Olimpiade London. “Secara fisik tidak adalah masalah dengan Tri. Sekarang mentalnya yang harus terus dijaga mengingat ini Olimpiade pertama buat dia,” papar Pikouli.

Memperbaiki rekor terbaik juga menjadi target Fernando Lumain.  

“Target saya memecahkan rekor pribadi,” kata Fernando yang mempunyai catatan waktu terbaik untuk nomor sprint 100 meter 10,50 detik.

Di London atlet kelahiran 18 Oktober 1989 itu hanya akan turun pada nomor 100 meter. Meski catatan waktu terbaiknya masih di bawah sprinter Indonesia lainnya Fernando bisa tampil di Olimpiade karena ia sebelumnya terpilih oleh International Olympic Committee (IOC) untuk mendapat beasiswa Olympic Solidarity. Beasiswa ini merupakan kerja sama antara IOC dan PB PASI.

“Tampil di Olimpide ini adalah pertama kali bagi saya. Ini menjadi pelajaran dan pengalaman sangat berharga karena saya akan menghadapi pelari nomor 100 meter terbaik dunia. Untuk itu saya belum berani menargetkan medali bagi Merah-Putih,”ujar Fernando.(ali/ted)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook