SEPAKBOLA DUNIA

Jika Sukses Akuisisi Saham MU, Ini Program ‘Nyeleneh’ Sheikh Jassim

Olahraga | Kamis, 23 Maret 2023 - 20:37 WIB

Jika Sukses Akuisisi Saham MU, Ini Program ‘Nyeleneh’ Sheikh Jassim
Sheikh Jassim memiliki pandangan cukup aneh ketika memberikan kebebasan kepada fans untuk terlibat dalam kegiatan di bursa transfer. (ALAMY)

MANCHESTER (RIAUPOS.CO) – Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani tinggal selangkah lagi mengakuisisi saham mayoritas Manchester United (MU). Jika target itu terealisasi, mantan Perdana Menteri Qatar tersebut memiliki program menarik yang bakal dijalankannya bersama fans Setan Merah.

Sheikh Jassim memiliki rencana membentuk wadah voting atau berupa masukan ‘suara penggemar global’. Dalam program ini, semua penggemar Man United memiliki kendali untuk menentukan kendali transfer, termasuk pembelian pemain di bursa transfer. Rencana ini tentu saja memberi angin segar kepada fans Setan Merah, walau mereka telah melakukan pembelian besar untuk mendapatkan Casemiro, Lisandro Martinez, dan Antony musim panas lalu.


Akan tetapi, pembelian beberapa pemain itu masih belum memberikan kepuasan bagi fans, apalagi semua pembelian itu dilakukan atas keuntungan klub, bukan pendapatan pribadi dari keluarga Glazer selaku pemilik Man United. Karena itu, banyak fans Setan Merah ingin menyingkirkan orang Amerika tersebut dalam waktu dekat. Mereka ingin Sheikh Jassim bisa mengambil alih saham keluarga Glazer, dan fans ingin pria Qatar itu dapat membawa uang sebanyak yang telah diinvestasikan di Paris Saint-Germain.

Fans Man United memang mengetahui bahwa Sheikh Jassim telah mengubah PSG sebagai salah satu klub terbaik di Eropa, terlebih dengan kekuatan mereka dalam membeli sejumlah pemain top.

Walau begitu, Sheikh Jassim memiliki pemikiran lebih maju melalui program tersebut.

“Ingin mengklarifikasi (rencana) ini akan dipertimbangkan dalam rapat dewan. Para penggemar bisa memilih siapa (pemain) yang disukai, walau tidak akan bergantung hanya pada pendapat mereka,” ujar Sheikh Jassim.

“Penandatanganan juga akan terjadi dari struktur rekrutmen terbaik,” timpalnya.

“Sistem ini akan memastikan di mana emosi penggemar terhadap pemain akan dianggap tinggi. Sinyal itu dapat memberitahu para dewan di Man United, tak perlu email dari para penggemar.”

“Manajer juga akan didukung 100% dengan sarannya tentang pemain yang menjadi agenda utama dalam rapat dewan.”

Kedengarannya seperti model yang berbahaya, apalagi memberi kebebasan kepada penggemar dalam memilih. Itu bukan cara terbaik untuk memutuskan apa yang dibutuhkan untuk sebuah klub.

Di masa lalu, strategi transfer yang digagas Ed Woodward kerap dikritik, dengan sang eksekutif tampaknya lebih memilih nama besar daripada pemain yang dibutuhkan. Baru-baru ini telah diubah di bawah kendali Richard Arnold dan klub tampaknya berada dalam posisi yang jauh lebih baik dalam hal perekrutan.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman


 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook