LONDON (RIAUPOS.CO) - Stamford Bridge Stadium menjadi tempat terindah bagi Antonio Conte di Inggris. Sebab, di sanalah Conte merasakan 73,6 persen kemenangan di Premier League. Plus, kesuksesannya merebut gelar juara Premier League 2016–2017 dan Piala FA 2017–2018.
Ahad (23/1) malam ini, Conte kembali ke The Bridge –sebutan Stamford Bridge. Bukan sebagai pelatih Chelsea, melainkan rival sekota, Tottenham Hotspur (siaran langsung SCTV/Mola TV pukul 23.30 WIB). Pada kedatangan pertama bersama Spurs di The Bridge, Conte kalah dengan skor 0-2.
Nah, dalam dua pertemuan di Piala Liga dan beradu taktik lawan tactician Chelsea Thomas Tuchel, Conte selalu kalah. Bahkan, di dua leg laga empat besar Piala Liga, Spurs nirgol. ’’Kami telah belajar dari dua laga itu. Dan kini kami datang lagi ke sana dengan kondisi lebih baik,’’ ujar Conte seperti dikutip dalam laman resmi klub, Sabtu (22/1).
Conte memikul misi menghindari hat-trick kalah di laga derbi tersebut. Dan, kondisi Chelsea belakangan ini memberi asa bagi Conte untuk mencatatkan kemenangan pertamanya melawan mantan anak asuhnya tersebut. Seperti diketahui, klub juara Liga Champions musim lalu itu gagal memenangi laga sejak 15 Januari lalu.
Cesar Azpilicueta dkk hanya meraup satu angka dari dua kali lawatan. Keok 0-1 melawan Manchester City (15/1) dan tertahan 1-1 melawan Brighton & Hove Albion (19/1). Conte sendiri enggan menilai Chelsea lemah.
’’Kami membahas tentang sebuah klub yang sangat bagus. Klub juara Liga Champions di musim lalu, finalis Piala Liga musim ini,’’ tutur pelatih berjuluk The Godfather itu. ’’Aku tidak bisa menggaransi akankah laga menghadapi Chelsea saat ini adalah momen yang tepat untuk mengalahkan mereka,’’ sambung pelatih yang sukses meraih scudetto untuk Inter Milan tersebut.
Chelsea bahkan tak pernah memenangi satu laga pun dari empat matchweek beruntunnya di ajang Premier League. Berkebalikan dengan kondisi yang dialami Spurs saat ini. Spurs belum tersentuh satu pun kekalahan di Premier League.
Pandit BBC Sport Mark Lawrenson sudah melontarkan warning kepada Conte dengan kepulangannya kali ini. Tuchel dan anak buahnya tentu saja tak mau memperpanjang streak gagal menangnya di Premier League. ’’Seperti Tuchel yang sudah mengetahui gaya main Spurs racikan Conte di dua leg semifinal Piala Liga, kali ini Tuchel pun sudah paham apa yang harus dia lakukan,’’ ungkap Lawrenson.
Tuchel konfiden bisa menggenapkan kemenangan beruntunnya lawan Conte jadi tiga kali. Baru kali ini Tuchel bisa mengalahkan sesama pelatih top dari tiga laga beruntun. Dikutip London Evening Standard, Tuchel memprediksi perlawanan lebih hebat akan datang dari Conte. “Dia (Conte) sudah mempersiapkan timnya untuk menang dan mengalahkan kami. Jelas, itu yang akan dia lakukan,’’ sebut pelatih berjuluk si Profesor tersebut.
Mantan pelatih Borussia Dortmund dan Paris Saint-Germain (PSG) itu pun mengingatkan Conte akan kekalahan back-to-back di semifinal Piala Liga. Itu yang akan dia kobarkan di ruang ganti Chelsea jelang laga malam ini. ’’Bukan tentang peluang dan tentang psikis. Lebih dari itu, ini tentang perkembangan, kembali ke mood terbaik, dan kemampuan untuk membawanya dalam performa terbaik,’’ tambah Tuchel.(ren/c17/dra/jpg)