JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Simon Santoso bersikap jantan usai gagal memenuhi target yang dipatok PB PBSI. Sebelum didepak, Simon memilih mengundurkan diri dari Pelatnas. Keputusan itu terhitung mulai 17 Januari lalu.
Langkah itu diambil setelah Simon gagal berprestasi di dua even pembuka 2014. Yakni Korea Open Superseries dan Malaysia Open Superseries Premier. Di Korea Open, Simon kandas di babak pertama. Sementara, di Malaysia Open, Simon gagal lolos dari babak kualifikasi.
Torehan itu jelas jauh dari target yang dipatok PBSI. Dalam pengumuman skuat Pelatnas periode 2014, organisasi pimpinan Gita Wirjawan itu memang mematok target semifinal untuk Simon. Meski begitu, PBSI tetap memberi kesempatan bagi Simon untuk mengembangkan performanya.
"Untuk itu, PBSI membuka pintu selebar-lebarnya jika Simon ingin berlatih bersama dan membutuhkan sparring partner di Cipayung," kata Achmad Budiharto, Wakil Sekretaris Jenderal PBSI di laman resmi PBSI, Kamis (23/1).
Simon memang mengalami penurunan prestasi sejak menderita gondongan pada akhir 2012 lalu. Pebulutangkis asal Tegal, Jateng itupun harus absen di banyak turnamen. Alhasil, Simon terlempar dari posisi 100 besar dunia.
"Ketika seseorang pemain sudah tidak berada di pelatnas lagi, bukan berarti pemain tersebut tidak bisa memberikan kontribusi untuk PBSI. Sebab, tugas dari pelatnas dan seluruh klub di seluruh Indonesia adalah saling bekerja sama memajukan perbulutangkisan di tanah air," tegas Achmad. (jos/jpnn)