Tanpa Hendra/Ahsan di Prancis Terbuka

Olahraga | Selasa, 22 Oktober 2013 - 08:23 WIB

JAKARTA (RP) - Kegagalan Indonesia meraup gelar di Denmark Terbuka yang berakhir Ahad (20/10) lalu memang menyesakkan.

 Terakhir kali Indonesia gagal mendapat juara di tataran superseries atau supereries premier terjadi pada superseries premier Korea Terbuka Januari lalu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Memang Denmark Terbuka bukan satu dari empat milestones Merah Putih tahun ini yakni All England, Piala Sudirman, Kejuaraan Dunia, dan SEA Games. Tetapi bagi Kabidbinpres PP PBSI Rexy Mainaky kegagalan itu menunjukkan masih ada celah dalam pembinaan di Tanah Air.

Ketika dihubungi kemarin, Rexy menyiratkan kekecewaan yang besar kepada Tommy Sugiarto dkk. Mau tak mau sebagai ganti Denmark Terbuka, Indonesia harus mendapat gelar pada turnamen selanjutnya superseries Prancis Terbuka mulai Selasa (22/10) ini sampai Ahad (27/10).

Turun di Prancis Terbuka, tumpuan terbesar ada di pundak pasangan gado-gado Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Sebab ganda putra Hendra Setiawan/M Ahsan absen mengingat bahu kanan Ahsan yang harus disembuhkan di Tanah Air.

“Hendra/Ahsan tidak turun. Skuad yang ke Prancis Terbuka sama dengan yang ke Denmark Terbuka. Tak ada tambahan pemain dari Indonesia,” ujar Rexy ketika dihubungi.

Rexy juga mengecam keras hasil tanpa trofi di Denmark Terbuka lalu. Yang jadi sasaran kegeraman pelatih asal Ternate Maluku itu justru bukan Owi/Butet atau Hendra/Ahsan. Melainkan para pemain pelapis.

“Saya mengharapkan yang lapisan kedua dapat berprestasi lebih baik dari kejuaraan di Denmark karena punya waktu yang banyak sesudah kalah awal di Denmark. Tidak ada kata dan alasan apapun,” tambah Rexy.

Soal keluhan beberapa pemain terkait Eropa yang sedang mengalami musim gugur dan suhu cenderung lebih dingin, Rexy tak menoleransi. (dra/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook