Laporan EKA GUSMADI PUTRA, Pekanbaru eka-gputra@riaupos.co
Sepak takraw adalah satu olahraga primadona yang rutin menyumbang medali emas bagi Riau di setiap ajang Pekan Olahraga Nasional (PON).
Namun justru saat menjadi tuan rumah, sepak takraw gagal memberikan emas. Emas yang selalu akrab dengan petakraw-petakraw Riau, kini hanya berbuah satu perak.
Padahal Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Riau menargetkan minimal tiga medali emas di kandang sendiri.
Hasil miris ini membuat Ketua Harian KONI Riau, Yuherman Yusuf buka suara. Menurutnya takraw Riau harus benar-benar berbenah karena persaingan dan kekuatan tim-tim dari Pulau Jawa sekarang sudah merata.
Menurutnya usaha untuk meningkatkan kualitas para atlet dan pelatih harus dilakukan sebaik mungkin.
“Mulai mendatangkan lawan tanding, atau uji coba. Namun hasil yang diperoleh minim sekali, memang evaluasi benar-benar harus dilakukan oleh Pengprov PSTI, jika ingin merebut medali tertinggi di cabang ini,” ungkapnya.
Yuherman sebenarnya tidak fokus terhadap sepak takraw saja, dia juga menekankan kepada beberapa cabor lain yang belum memberikan hasil terbaiknya di PON, terutama olahraga permainan.
Terkait hal itu Sekretaris Umum PSTI Riau, Yusmedi mengakui benar bahwa perubahan kekuatan daerah lain saat ini sudah merata. Terbukti dari total medali yang diperebutkan, Jawa Tengah, Jawa Timur (Jatim), dan Gorontalo sebagai kekuatan baru.
“Kita akui daerah lain sudah jauh lebih baik dari kita. Namun usaha keras telah ditunjukkan Florencia dkk demi mengejar target. Namun inilah hasil yang kita raih saat ini,” ungkapnya.
Dijelaskannya PSTI Riau pasti akan melakukan pembenahan demi meningkatkan prestasi menghadapi PON selanjutnya. Ditambah sekarang sudah ditunjang dengan fasilitas yang memadai seperti ketersediaan venue dan peralatan pertandingan.
Pada PON 2012, Jatim berhasil mengawinkan medali emas tim beregu. Lalu tiga emas lainnya dari nomor lain yang membuat Jatim menjadi juara umum dengan lima medali emas.(ted)