PRAKTIK SEKS BEBAS BAKAL MARAK DI LONDON

Panitia Olimpiade Bagikan 150 Ribu Kondom Buat Atlet

Olahraga | Minggu, 22 Juli 2012 - 09:28 WIB

Panitia Olimpiade Bagikan 150 Ribu Kondom Buat Atlet
(ilustrasi: wikipedia.org)

Riau Pos Online - Maraknya praktik seks bebas masih menghantui pesta olahraga empat tahunan, Olimpiade. Guna mengantisipasia lebih awal, panitia Olimpiade London akan mem­bagikan 150 ribu kondom untuk para atlet yang akan berlaga di pesta olahraga terbesar tersebut. 

Hal itu berkaca pada Olimpiade Beijing 2008. Saat itu panitia Olimpiade China membagikan 100 ribu kondom yang ternyata masih belum cukup.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Untuk menutupi kekurangan tersebut, panitia menggandeng produsen kondom Durex yang siap memasok tambahan pulu­han ribu lagi jika memang dibutuhkan. Durex adalah bagian dari grup perusahaan Reckii Benckisser yang menjadi sponsor resmi Olimpiade.

Meski banyak pihak yang kontra dengan tindakan ini, juru bicara perusahaan Durex Andraea Dawson Shepherd menyatakan: “Kami dibatasi oleh pedoman penyelenggaraan Olimpiade. Komite Olimpiade telah mengatur apa yang bisa dan tidak bisa kami lakukan,” katanya.

Seperti dilansir Business Week, pesta seks di kalangan atlet ketika Olimpiade sudah berlangsung lama. Berawal pada Olimpiade Seoul di Korea Selatan 1988 dengan permintaan kondom yang hanya 8.500. Angka itu langsung melonjak menjadi 50 ribu pada Olimpiade Barcelona 1992. Empat tahun kemudian di Sydney, kondom sebanyak 70 ribu habis dipakai dan panitia penyelenggara harus memesan 20 ribu kondom tambahan saat itu.

Fakta yang seperti telah menjadi rahasia umum di kalangan atlet ini memang mulai terdengar dan diketahui publik. Berita ini menyeruak ketika kiper timnas sepakbola putri Amerika Serikat, Hope Solo, angkat bicara.

“Akan ada banyak aktivitas seks di Olimpiade. Saya sebelumnya menyaksikan bagaimana orang-orang melakukan hal itu, bahkan di tempat terbuka seperti rerumputan atau lorong bangunan,” tutur Hope.

Bahkan, kata Hope, para atlet bertindak paling ekstrim. “Saat latihan mereka bisa fokus, tapi ke­tika pergi keluar mereka bisa menghabiskan 20 botol minuman,” jelas Hope yang juga tidak menampik dirinya turut menjadi bagian dari skandal itu.

Wanita yang sukses membawa tim AS merebut medali emas di Olimpaide lalu ini mengaku se­nang punya kesempatan merasakan pengalaman ‘liar’ tersebut. “Ini bisa menjadi pengalaman sekali seumur hidup baik dari sisi seksual, pesta, dan prestasi di lapangan,” ujar wanita 30 tahun itu.

Sementara itu, pihak Kepolisian London telah menangkap pria yang diduga akan merebut obor Olimpiade. Insiden ini terjadi saat obor Olimpiade yang dibawa Anna Skora tiba di Gravesend, kota tepi Selatan Sungai Thames di Timur London. Namun, tiba-tiba muncul seorang pemuda yang ingin merampas obor tersebut dari tangan Anna.

“Kami telah menahan pria berusia 17 tahun, menyusul insiden saat obor Olimpiade melewati Gravesend. Sekitar pukul 9.55 pagi seorang pria terlihat berusaha merebut obor Olimpiade dari pembawa obor,” kata juru bicara kepolisian Kent kepada AFP, kemarin.

Menurut polisi, pria tersebut berasal dari Gravesend dan saat ini berada di tahanan Kepolisian Kent. Supaya kejadian seperti itu tidak terulang lagi, pihak kepolisian memperketat keamanan di seputar obor.

Seminggu menjelang hari pembukaan Olimpiade 2012 obor itu akan menempuh perjalanan se­jauh 12.800 kilometer di sekitar Inggris Raya termasuk melewati Republik Irlandia.(hrm/rmol/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook