MADRID (RIAUPOS.CO) - Pierre-Emerick Aubameyang sukses menjadi pemain kunci Barcelona dengan gol-gol yang dicetaknya. Lantas, apakah Arsenal harus menyesal telah membuang sang mantan kapten begitu saja?
Aubameyang mengalami periode buruk bersama Arsenal pada musim 2021/2022. Keran golnya kering. Pemain asal Gabon itu hanya mencetak empat gol dari 14 laga yang dimainkan di ajang Premier League.
Situasi makin sulit setelah Aubameyang terlibat konfrontasi dengan manajer Mikel Arteta. Hubungan mereka memburuk. Arteta mencopot ban kapten dari lengan Aubameyang. Bahkan, sempat membekukannya dari tim utama.
Hubungan pelik antara Aubameyang dan Arteta berakhir pada Januari 2022 lalu. Arsenal melepas Aubameyang ke Barcelona dengan status free transfer usai sepakat mengakhiri kontrak.
Langkah Barcelona untuk bisa menggaet tidak berjalan dengan mudah. Walau bisa mendapatkan jasanya dengan gratis, Barcelona terkendala soal gaji. Namun, mereka mampu mencari solusi untuk mengontrak Aubameyang.
Xavi tidak pernah meragukan Aubameyang sebagai penyerang top. Bahkan, ketika performanya bersama Arsenal menurun.
"Saya yakin dia bisa menjadi pemain kunci bagi Barcelona, segera," kata Xavi saat memboyong Aubameyang.
Xavi terbukti benar. Awalnya, pemain asal Gabon itu menyisihkan Memphis Depay dari starting XI. Depay adalah pencetak gol terbanyak Barcelona di paruh pertama. Dia harus duduk di bangku cadangan.
Lalu, Aubameyang ketagihan mencetak gol untuk Barcelona. Dia terus tersenyum di lapangan. Sejauh ini, termasuk dua gol ke gawang Real Madrid, Aubameyang telah mencetak sembilan gol hanya dari 11 laga yang dimainkan.
Aubameyang mendapatkan kembali level terbaiknya bersama Barcelona. Pemain 32 tahun menunjukkan performa yang jauh berbeda dibandingkan ketika masih bersama Arsenal pada paruh pertama musim 2021/2022.
Aubameyang seperti menemukan hidup baru. Seperti ketika pertama kali datang ke Arsenal pada paruh kedua musim 2017/2018 lalu.
Arsenal belum mendapatkan pencetak gol sebaik Aubameyang. Mereka gagal membeli penyerang baru pada Januari 2022 lalu. Tapi, Arsenal membuktikan bahwa mereka tetap tangguh tanpa Aubameyang. Arsenal sempat krisis gol pada Januari 2022, tetapi hanya sekali gagal mencetak gol pada tujuh laga terakhir.
Arsenal menembus empat besar klasemen Premier League tanpa Aubameyang. Lalu, mereka bisa memaksimalkan Gabriel Martinelli di sisi kiri lini serang. Sementara, Aubameyang mendapatkan kembali senyumnya bersama Barcelona.
Sumber: Marca/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun