Mike Tyson Jagokan Fury, Holyfield Pilih Wilder

Olahraga | Sabtu, 22 Februari 2020 - 20:02 WIB

Mike Tyson Jagokan Fury, Holyfield Pilih Wilder
Tyson Fury (kanan) dan Deontay Wilder saling dorong dalam panggung pengenalan kedua petinju di Las Vegas (20/2). (AP Photo)

LAS VEGAS (RIAUPOS.CO) -- Duel akbar kelas berat antara juara dunia WBC Deontay Wilder kontra Tyson Fury baru digelar Sabtu (22/2) malam waktu setempat atau Minggu (23/2) pagi WIB.

Tapi, dalam sesi konferensi pers terakhir kemarin, tensi kedua petarung sudah sangat tinggi.


Di hadapan awak media dari seluruh dunia, Wilder dan Fury terlibat saling dorong di atas panggung MGM Grand. Mereka sampai harus dilerai pihak keamanan. Wilder dan Fury juga terlibat perang mulut panjang yang baru berakhir saat MC memulai acara tanya jawab.

Tidak mau hal yang sama terjadi di sesi timbang badan hari ini, Komisi Atlet Nevada (NSAC) kemarin mengeluarkan instruksi tegas. Mereka meniadakan sesi foto saling berhadapan yang sudah menjadi tradisi setiap kali acara timbang badan usai.

"Aksi saling dorong di sesi konferensi pers sama sekali tidak pantas. Itu tidak mencerminkan citra olahraga ini,” cetus Bob Bennett, direktur eksekutif NSAC, sebagaimana dilansir ESPN.

Gara-gara instruksi tersebut NSAC langsung menerima banyak kecaman. Salah satunya datang dari Todd duBoef, presiden Top Rank selaku promotor laga itu.

”Selama 25 tahun berada di olahraga ini, aku tidak pernah mendengar lembaga administratif melarang sesi face off (saling berhadapan),” ucap duBoef kepada ESPN.

”Aku terkejut. Ini adalah momen-momen puncak sebuah pertarungan. Semua pertunjukan ini mendatangkan uang. Dan tidak diperbolehkannya hal itu sungguh membuat frustrasi,” tambah anak tiri CEO sekaligus pendiri Top Rank Bob Arum tersebut.

Tapi, komentar duBoef itu bertentangan dengan Arum sendiri. Seusai sesi konferensi pers kemarin, Arum-lah yang langsung menolak diadakannya sesi foto berhadap-hadapan untuk Wilder dan Fury. Arum tidak mau kericuhan terulang.

Sumber ESPN menyebutkan, alasan sesungguhnya NSAC sampai mengeluarkan larangan itu juga permintaan Arum selaku promotor. Dia enggan mengambil risiko terjadi cedera untuk Fury maupun Wilder yang akan membuat duel itu tertunda.

Aksi saling dorong –bahkan sering kali lebih dari itu– sudah biasa terjadi menjelang pertarungan tinju. Sebagian di antaranya tak lebih dari sekadar gimmick untuk membuat duel tersebut semakin menarik.

Nah, hal yang terjadi antara Wilder dan Fury itu bisa jadi hanya gimmick pula. Sebab, pada jumpa pers sebelumnya (tiga hari lalu), keduanya tampak biasa-biasa saja.

Laga tersebut ditargetkan meraup pay per view sampai dua juta pemirsa dengan harga per penonton USD 74,99 (Rp 1,03 juta) di Amerika Serikat (AS).

Artinya, keuntungan yang didapat dari pay per view saja ditaksir bisa mencapai Rp 2 triliun.

”Ini bisnis besar. Banyak orang yang sudah berinvestasi untuk laga ini. Mereka tidak mau ada hal-hal tak diinginkan terjadi sebelum hari H. Jadi, aku mengerti kenapa keputusan itu diambil,” tutur Wilder.

Prediksi Duel Deontay Wilder vs Tyson Fury

’’Kalau aku seorang petaruh, aku memilih Fury untuk menang,’’

ANTHONY JOSHUA, juara dunia kelas berat versi WBA, IBF, WBO, dan IBO

’’Aku menyukai keduanya. Mereka sama-sama berasal dari ’bukan siapa-siapa’. Itu harus dihargai. Tapi, sejak pertarungan pertama, aku sudah menjadi fans Tyson. Apalagi, dia punya nama sama denganku. Jadi, memang seharusnya begitu kan?’’

MIKE TYSON, mantan juara dunia kelas berat

’’Aku menjagokan Wilder. Dia begitu percaya diri dan melakukan semuanya dengan benar sejauh ini. Itu adalah sebuah komitmen yang sangat sulit dilakukan. Dia bukan hanya pria besar dengan tangan kanan yang berbahaya, tetapi juga petarung cerdas yang penuh perhitungan,’’

EVANDER HOLYFIELD, mantan juara dunia kelas berat

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook