Duel Marquez-Lorenzo Sampai Akhir

Olahraga | Senin, 21 Oktober 2013 - 13:02 WIB

Duel Marquez-Lorenzo Sampai Akhir
Jorge Lorenzo (kiri) dan Marc Marquez.

PHILLIP ISLAND (RP) - Tak ada lagi dominasi Marc Marquez (Repsol Honda). Keunggulan pembalap Spanyol hingga 43 poin atas Jorge Lorenzo (Yamaha Factory) tergerus hingga hanya tersisa 18 poin setelah dia diganjar black flag di Sirkuit Phillip Island, Minggu (20/10). Peluang Lorenzo menyalip terbuka lebar dengan sisa dua balapan ke depan.   

Jelang balapan, Race Direction kembali merevisi keputusannya. Jika sebelumnya balapan hanya dikorting satu lap, jelang pelaksanaan lomba mereka memotong balapan hingga hanya 19 laps. Race Direction juga mewajibkan pembalap masuk pit stop maksimal di lap ke-10 karena alasan keamanan.   

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Petaka buat Marquez datang ketika balapan memasuki putaran ke-9. Rekan setim dia, Dani Pedrosa, masuk ke pit lane. Satu putaran kemudian giliran Lorenzo yang ganti sepeda kedua. Langkah Lorenzo itu ternyata tak diikuti Marquez. Dia tetap menyelesaikan putaran ke-10 dulu baru masuk ke pit lane.

    

Padahal, itu berarti dia melakoni pit stop di atas batas ketentuan Race Direction. Marquez awalnya tetap melanjutkan balapan. Saat keluar pit lane, dia sempat "disenggol" Lorenzo yang melaju kencang dari belakangnya. Tapi, sesaat kemudian bendera hitam dikibarkan kepada Marquez. Dia harus keluar dari balapan karena melanggar regulasi keselamatan.

    

Marquez mengakui kesalahan tersebut. Pembalap 20 tahun itu mengira bahwa  dia bisa menyelesaikan lap ke-10 dulu baru masuk ke pit stop. Padahal, itu berarti dia sudah memasuki putaran ke-11.

    

"Kami membuat kesalahan besar dalam perencanaan tim. Kami mengalami kebingungan. Kami kira kami bisa menyelesaikan lap ke-10 baru bisa masuk. Aku mengikuti apa kata tim. Saat pitboard bilang "box", aku masuk. Ternyata sudah terlambat," katanya seperti dikutip Crash. Marquez sempat mengira bahwa bendera hitam itu karena dia mengebut di pit lane.

    

Situasi itu membuat lawatan Marquez ke Australia sia-sia. Dia tidak mendulang poin sama sekali. Lorenzo justru mendapatkan berkah. Mentalitas pantang menyerah hingga akhir balapan terbukti membuatnya kembali ke persaingan ketat. Dengan tambahan 25 poin, jarak antara dia dan Marquez tinggal 18 poin.

    

Kemenangan Lorenzo membuktikan hasil kematangan dan semangat pantang menyerah. Sebelum balapan dimulai, dia sudah menjalani latihan agar efektif di pit lane. "Ada pergantian motor di tengah balapan. Kami latihan keras. Itu adalah salah satu kuncinya," ungkapnya. "Sekarang mempertahankan gelar masih sangat sangat berat. Kita lihat apa yang terjadi di Sirkuit Motegi," tuturnya.

    

Dengan dua balapan tersisa, tidak ada pembalap yang merasa "aman". Baik Marquez maupun Lorenzo harus maksimal di dua ronde tersisa. Memang, Marquez bisa juara jika minimal finis di urutan ke-2 di Sirkuit Motegi, Jepang, dan Ricardo Tomo, Valencia.

    

Tapi, jika dia tergelincir dari dua besar di salah satu sirkuit sedangkan Lorenzo konsisten nomor satu, Marquez terpaksa harus merelakan gelar juara ke rival sengitnya itu. (aga)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook