LIGA EROPA

Sevilla v Inter Milan: Panggung Buangan

Olahraga | Jumat, 21 Agustus 2020 - 09:28 WIB

Sevilla v Inter Milan: Panggung Buangan
Romelu Lukaku dan Munir El Haddadi

KOELN (RIAUPOS.CO) -- Bertabur bintang-bintang buangan. Ya, begitulah fakta yang berada di balik dua finalis Liga Europa musim ini, Sevilla dan Inter Milan di Stadion Rhein Energie, Koeln, dinihari nanti. Seperti talenta Sergio Reguilon dan Munir El Haddadi yang disia-siakan duo El Clasico, Real Madrid dan FC Barcelona. Atau, karir Ashley Young, Alexis Sanchez, dan Romelu Lukaku yang tak dihargai di Manchester United.

Makanya, final malam ini akan jadi pembuktian para buangan itu kepada klub-klub yang menyia-nyiakannya bahwa mereka tidak layak dibuang. Termasuk Regui, sapaan akrab Reguilon yang masa peminjamannya bakal berakhir setelah final Liga Europa ini. "Aku tak peduli itu (masa depannya). Aku bahkan tak tahu di mana aku bermain musim depan," ucap bek kiri 23 tahun itu, kepada Marca.


Selain kembali jadi bagian Los Merengues, julukan Real, Reguilon berpeluang terbang ke Premier League setelah dikabarkan mendapat tawaran Chelsea. "Aku akan menilai semua opsi-opsi itu setelah pulang dari sini (Jerman). Aku masih ingin fokus kepada klub ini (Sevilla) dulu," sambung cantera Real itu.

Munir yang sudah melupakan masa lalunya bersama La Blaugrana, julukan Barca, pun di final ini berkesempatan memberi penegasan bagi Barca bahwa dia bisa merengkuh trofi juara di Eropa ketika tak bersama Barca. Bahkan, meskipun kecil peluangnya, pemain alumnus La Masia itu akan menyabet gelar pencetak gol terbanyak Liga Europa andai mencatat hat-trick ke gawang Samir Handanovic.  

Sama seperti Munir, Young dan Alexis pun kini bisa merasa bahwa bukan mereka yang jelek ketika bersama United. Buktinya, ketika bersama Inter mereka bisa jadi bagian dari skuad untuk fase knockout ini. "Kenapa mereka bisa sukses di Inter? Karena mereka merasa hatinya di sana bahagia," klaim laman FC Inter News.

Meski begitu berbeda dengan Reguilon, Munir, dan Young, kans Alexis untuk merasakan final pertamanya bersama Inter masih fifty-fifty. El Nino Maravilla, julukannya, masih menjalani pemulihan pascacedera hamstring kanan. Hanya, dia diharapkan masih bisa tetap bermain dalam final tersebut. "Minimal 15 atau 20 menit akhir," harap entrenador timnas Cile, Reinaldo Rueda dilansir laman Archyde.

Laman Estudio Estadio mengklaim Alexis akan termotivasi untuk pulih lebih cepat demi merasakan final tersebut. "Alexis ingin melakukan hal yang sama seperti Ivan Zamorano (striker legendaris timnas Cili)," klaim media tersebut. Bam Bam, julukan Zamorano, termasuk dalam skuad Inter saat juara di Piala UEFA 1997 – 1998.

Sementara itu, apresiasi sekaligus dukungan kepada attaccante Inter Milan Romelu Lukaku menghadapi final Liga Europa dini hari nanti. Sebab, laga menghadapi Sevilla di RheinEnergieStadion bakal menjadi momen penuh histori dalam karirnya.

Lukaku tidak hanya berpeluang merasakan gelar juara untuk kali pertama di ajang Eropa. Tetapi, bomber 27 tahun itu juga berpeluang memperpanjang streak golnya di Liga Europa. Sejauh ini, Lukaku masih tercatat sebagai pemegang rekor streak gol terpanjang dengan 10 gol.

Gol ke gawang Sevilla dini hari nanti juga bisa menempatkan Lukaku sejajar dengan idolanya, mantan striker Brazil Ronaldo Luis Nazario de Lima. Ketika Ronaldo membela Inter, pemilik julukan Il Fenomeno itu mampu menorehkan 34 gol pada musim pertamanya (1997–1998).

Nah, Lukaku yang baru musim ini digaet Inter dari Manchester United telah mengoleksi 33 gol. "Ronaldo (Luis Nazario de Lima) adalah pesepak bola Inter yang sangat ingin aku temui," kata Lukaku kepada Football Italia pada Februari lalu.

Musim pertama Ronaldo bersama Nerazzurri –sebutan Inter Milan– juga dilengkapi dengan mengangkat trofi juara Piala UEFA. Capaian yang bisa dinapaktilasi Lukaku dini hari nanti.  "Tujuanku adalah bekerja keras, tumbuh, dan melakukan yang terbaik untuk klub ini (Inter, red)," tutur Lukaku di laman resmi UEFA, kemarin.

Menyadari berbahayanya Lukaku, Sevilla sudah mempersiapkan bek mereka, Diego Carlos, untuk mengawal ketat top scorer sepanjang masa timnas Belgia tersebut.  "Aku sudah mempelajari Lukaku. Dia sangat kuat dalam jarak dekat, begitu pula kecepatannya. Dia striker yang lengkap dan kami harus ekstrawaspada dengannya," papar Carlos kepada Cadena SER.(ren/c10/dns)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook