Laporan DENNI ANDRIAN, Pekanbaru denniandrian@riaupos.co
Rencana manajemen memberangkatkan PSPS ke Papua, Senin (20/5) batal. Padahal, Askar Bertuah harus bertanding, Rabu (22/5) menghadapi Persidafon Dafonsoro di Stadion Barnabas Youwe. Batalnya keberangkatan dikarenakan tiket yang sudah di-booking belum dibayar.
Ironisnya, kemarin Isnaini dkk sudah berada di Bandara Sultan Syarif Kasim.
“Kami tak dapat tiket makanya batal berangkat ke Papua karena hingga pukul 15.30 WIB tiket tak di-oke-kan,” ujar caretaker pelatih PSPS, Afrizal saat dihubungi, Senin (20/1).
Apakah karena tak ada uang untuk membayar tiket? “Bisa jadi seperti itu. Mungkin travel sudah tak mau lagi beri tiket kalau belum bayar. Tapi untuk jelasnya tanya manajemenlah,” tambah mantan pelatih PS Siak ini.
Sayang, manajer PSPS tak bisa dimintai keterangan ketika coba dikonfirmasi. Ponselnya mati saat dihubungi. Lantas kapan PSPS berangkat? “Mudah-mudahan besok sore (hari ini, red),” ujar Afrizal.
Jika batal berangkat maka PSPS akan dikenakan sanksi oleh PT Liga Indonesia yakni ancaman dinyatakan kalah 0-3 dan nilai yang ada dikurangi tiga. “Kita berharap hal ini tak terjadi,” ujar Afrizal.
Jika berangkat sore ini maka PSPS tak bisa melakukan uji coba lapangan jelang pertandingan. Jika berangkat sore ini maka Askar Bertuah tiba di Papua, Rabu (22/5) pagi.
“Dengan kondisi seperti ini mau bagaimana lagi memang kita kesulitan dana,” ujar Afrizal. Tur ke Papua, PSPS memberangkatkan 16 pemain. Kiper senior Fance Harianto tak dibawa.
Dengan demikian maka PSPS mengandalkan duet kiper muda yakni Susanto dan Ade Chandra.
Tak hanya itu, PSPS pun hanya diperkuat satu pemain asing yakni Camara Namory. Sedangkan pemain 13 pemain lainnya adalah Dodi Satria, Gusrifen, Novi H, Danil Junaidi, Hadison, Hasbullah, Rusdianto, Dika Hanggara, Pawira Putra, April Hadi, M Zahrul Azhar, M Isnaini dan Yudi Rianto.(aga)