PEKANBARU (RP) - Pengkab/Pengkot Perbasi mendesak Perbasi Riau menggelar kejuaraan daerah (Kejurda). Pasalnya sejak keluar dari masa transisi pada 2011 lalu, Perbasi Riau yang dipimpin HM Wardan belum sekalipun menggelar Kejurda.
Padahal, menghidupkan lagi Kejurda salah satu yang didengung-dengungkan HM Wardan saat terpilih sebagai ketua umum. Hal ini diutarakan Sekum (Sekretaris Umum) Perbasi Kuantan Singingi (Kuansing), Surya Kurniawan.
Dijelaskan Surya, bukan hanya Kuansing saja yang mempertanya hal ini. Perbasi kota dan kabupaten seperti Pekanbaru, Siak, Bengkalis, Meranti, Dumai, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Kampar dan Rokan Hulu juga mempertanyakan hal tersebut.
“Dengan iklim basket yang sudah tumbuh di Riau saat ini, tentu sangat menyedihkan bila tak ada Kejurda. Kami bisa maklumi tahun lalu tak bisa digelar karena Perbasi Riau sibuk dengan persiapan dan pelaksanaan PON,” ujar Surya kepada Riau Pos, Ahad (19/5).
Pria yang membawa SMAN 1 Telukkuantan juara Honda DBL Riau Series pada 2011 dan 2012 itu menyatakan, dengan kepengurusan yang gemuk mencapai 49 orang sangat disayangkan tak ada program Perbasi Riau yang berjalan.
Padahal Riau yang tahun lalu babak-belur di PON punya potensi untuk menjuarai Porwil (Pekan Olahraga Wilayah) 2015 di Bangka dan lolos ke PON XIX 2016 di Jawa Barat.
Sebagai gambaran Riau yang tidak diperhitungkan merebut medali emas putra dan perak putri pada Popwil (Pekan Olahraga Wilayah) November tahun lalu di Medan. Pemain yang tampil di Popwil itu adalah cikal bakal yang membela Riau pada PON XIX.
“KONI Riau sudah memberi sinyal kepada pengurus cabang olahraga untuk menggelar Kejurda. Beberapa cabang olahraga bahkan sudah melaksanakannya. Sementara basket belum ada tanda-tandanya. Mestinya pengurus teras di Perbasi Riau harus duduk bersama membahas masalah ini. Apalagi rata-rata dari Pengkab/Pengkot juga masuk dalam kepengurusan,” ujar Surya.
Kabid Binpres Perbasi Kuansing, Welly Febrisa menambahkan dengan adanya Kejurda, Riau punya dasar kuat untuk memproteksi pemain-pemainnya yang kelak melanjutkan pendidikannya ke kota lain.
Pada PON di rumah sendiri tahun lalu, Riau tak bisa memakai jasa pemain terbaiknya Papin Robertus Nadap-dap dan Tony Sugiharto yang justru membela Sumatera Selatan pada Porwil 2011 di Batam.
“Saat ini Riau punya banyak pemain potensial. Jika tidak diproteksi dari sekarang melalui Kejurda, mereka bisa dicomot daerah lain. Perbasi Riau harus bijak menyikapi hal ini, Kejurda harus digelar. Kalau bukan sekarang kapan lagi, kalau bukan kita siapa lagi yang akan memajukan basket Riau ini,” ujar Welly.
Menanggapi masalah ini Sekum Perbasi Riau, Yafri Yahya mengatakan pihaknya akan menggelar Kejurda bulan depan. Saat ini pihaknya telah mengajukan dana ke KONI Riau.
“Dalam pekan ini kami akan membahasnya dengan pengurus lain dan Ketua Umum. Termasuk membahas di mana Kejurda digelar, apakah di Pekanbaru atau di daerah yang siap melaksanakannya,” ujar Yafri.(ted)