NAYPYITAW (RP) - Timnas Indonesia akan bertemu Thailand di final cabang sepakbola SEA Games 2013, Sabtu (22/12) mendatang. Di babak semifinal kemarin, Timnas Garuda Muda berhasil mempecundangi Malaysia lewat adu penalti dengan skor 5-4, sedangkan Thailand menang 1-0 atas Singapura.
Menariknya, kedua tim pernah bertemu di penyisihan grup dan Indonesia kalah 1-4. Meski demikian, pelatih Rahmad Darmawan mengaku siap menghadapi Thailand dengan bekal pengalaman itu. Ini dibuktikan saat menghadapi Malaysia malam tadi.
RD, panggilan Rahmad Darmawan, sudah menduga melawan Malaysia di Zeyar Thiri Stadium, Naypyitaw, bakal berakhir lewat adu penalti. Makanya, dia sudah menyiapkan anak asuhnya sejak sehari sebelum pertandingan untuk adu penalti.
Dan memang benar, adu penaltilah yang menjadi penentu kemenangan Indonesia tersebut. Jika dua tahun lalu Indonesia menjadi pecundang, maka kali ini gantian Malaysialah yang menjadi pecundang. Seakan sejarah berulang, Indonesia kali ini yang memenangi adu penalti dengan skor 4-3 (1-1 waktu normal).
Kejadian yang sama seperti ketika final SEA Games 2011 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta. Bedanya, hanya skor akhir yang berkebalikan untuk kekalahan tim Harimau Malaya, julukan Malaysia. Dari lima penendang Indonesia, hanya Manahati Lestusen yang gagal menjalankan tugasnya.
Seharusnya, Indonesia bisa menghindari adu tendangan penalti jika mampu menjaga keunggulan satu gol atas Malaysia pada pertandingan normal 2 x 45 menit. Indonesia sempat leading satu gol melalui tendangan winger Bayu Gatra Sanggiawan pada menit ke-31. Setelah itu, tercatat lebih dari dua kali peluang harusnya bisa dimanfaatkan menjadi gol.
Sayangnya, keunggulan tersebut tidak bisa dipertahankan ketika Thamil Arasu Ambumamee menyeimbangkan keadaan di menit ke-84. Untungnya, dengan permainan yang sedikit menurun jika dibandingkan babak pertama, Kurnia Meiga Hermansyah dkk masih mampu menahan laju serangan Malaysia di babak perpanjangan waktu.
Kini, Indonesia menanti laga pemungkas lawan Thailand, besok Sabtu (21/12). Keberhasilan Indonesia mengakhiri adu tendangan penalti ini sama dengan memutus traumanya di beberapa ajang terakhir. Dua bulan lalu, masih segar di ingatan penggawa timnas U-23 kala mereka dihempaskan Maroko pada Islamic Solidarity Games (ISG) di Palembang, dengan adu tendangan penalti. Luka itu semakin menambah tarumanya pasca final SEA Games 2011. Hanya, kini Timnas U-23 bisa mengobati lukanya dan percaya diri melakoni adu tendangan penalti.
Setelah pertandingan, RD ‘’sapaan akrab Rahmat Darmawan ‘’ mengacungi jempol kepercayaan diri anak asuhnya di dalam mengambil tendangan penalti. ‘’Saya masih ingat, pada saat laga final SEA Games 2011 di Jakarta lalu, banyak pemain yang menolak untuk mengambil posisi sebagai algojo penalti.(ren/jpnn)