DOHA (RIAUPOS.CO) – Selama ini, sorotan utama bagi Argentina di Piala Dunia selalu mengarah ke lini depan. Mulai dari Diego Maradona, Gabriel Batistuta, Hernan Crespo, hingga era Lionel Messi.
Sementara lini pertahanan juara dunia dua kali itu jarang sekali mendapat sorotan. Tetapi, khusus Piala Dunia 2022 Qatar, perhatian ke lini depan bakal terbagi ke lini pertahanan. Penyebabnya, ada duet baru yang bakal diandalkan pelatih Lionel Scaloni.
Gabungan antara personel senior dan newbie. Yakni, Nicolas Otamendi (34 tahun/93 caps) dengan Lisandro Martinez (24 tahun/10 caps). Bukti terbaru, duet mereka membuat Argentina nirbobol ketika mengalahkan Uni Emirat Arab 5-0 dalam uji coba terakhir (17/11) sebelum ke Qatar.
Hasil laga yang digelar di Mohamed bin Zayed Stadium, UEA, itu jadi laga keempat duet Otamendi-Lisandro terjadi. Tiga laga lainnya adalah dua kali di kualifikasi zona Conmebol dan satu laga uji coba. Total, duet pemain SL Benfica dan Manchester United itu membuat Argentina nirkalah. Perinciannya, tiga kali menang dan sekali seri. Hebatnya, gawang Argentina hanya sekali bobol. Yakni, ketika mengalahkan Cili 2-1 (28/1).
’’Saya sangat memimpikannya (main di Piala Dunia, red). Aku ingat ketika orang tuaku memberi jersey Argentina dan aku membayangkan menjadi salah satu pemainnya,’’ papar Licha –sapaan Lisandro– yang akan debut di Piala Dunia kali ini seperti dilansir ESPN.
Berkaca dari hasil laga ketika duet Otamendi-Lisandro main, Argentina tak kalah dalam empat laganya. Tetapi, ada beberapa faktor lagi yang membuat mereka bakal jadi tandem sehati di lini belakang.
Yang paling utama adalah karakter bermain yang tanpa kompromi. Seperti dilansir Daily Mail, mantan striker Manchester United Dimitar Berbatov bahkan sampai melabeli Lisandro pemain yang tak punya rasa takut.
Berba –julukan Berbatov– mengatakan bahwa permainan Lisandro rela mati di lapangan. Itu mengingatkannya kepada rekan setimnya di United, Nemanja Vidic.
Untuk Otamendi, ciri permainannya sudah terkenal. Bahkan, mantan kompatriotnya sekaligus rekan di Manchester City, Sergio Aguero, sempat ’’mengancam” akan membunuh Otamendi jika dia melukai Messi. Hal itu diucapkan Aguero tiga bulan lalu ketika hasil undian fase grup Liga Champions mempertemukan Paris Saint-Germain dengan SL Benfica.
Karakter permainan yang sama-sama spartan ditunjang postur tubuh yang mungil untuk ukuran bek tengah. Otamendi 183 cm, sedangkan Lisandro 175 cm. Mereka jadi duet bek tengah terpendek Argentina di Piala Dunia setelah Roberto Ayala dan Gabriel Heinze yang sama-sama berpostur 177 cm pada edisi 2006.
’’Semua pemain sangat bangga ketika mengenakan jersey Argentina dan tampil di Piala Dunia. Semua akan melakukan yang terbaik,’’ ujar Scaloni kepada AS.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman