PARIS (RIAUPOS.CO) – Bocoran para pemenang dalam Ballon d’Or 2022 tidak ada yang meleset. Karim Benzema, Gavi, dan Thibaut Courtois terpilih sebagai masing-masing pemain terbaik, pemain U-21 terbaik, serta kiper terbaik dalam acara yang dihelat di Theatre du Chatelet, Paris, Selasa (18/10) dini hari WIB.
Yang tidak bisa dibocorkan hanya peraih Socrates Award. Penghargaan yang baru kali pertama diberikan itu menjadi milik striker Bayern Munchen dan timnas Senegal Sadio Mane. Socrates Award adalah penghargaan untuk pesepak bola yang aktif bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan.
Socrates Award diambil dari nama mantan pesepak bola Brasil bernama Socrates Brasileiro Sampaio de Souza Vieira de Oliveira. Selain sebagai pesepakbola, Socrates dikenal sebagai aktivis yang memperjuangkan Democracia Corinthiana atau Demokrasi Corinthians.
Gerakan agar mantan klubnya, Corinthians, tidak tunduk terhadap kediktatoran militer di Brasil.
”Socrates Award mengidentifikasi inisiatif sosial terbaik oleh sosok yang memiliki komitmen dalam hal itu,” tulis France Football, media Prancis yang menginisiatori Ballon d’Or.
Mane terpilih karena memang memiliki jiwa humanis sekaligus inisiatif di Bambali, tanah kelahirannya. Beberapa tahun terakhir, striker 30 tahun berjuluk Supermane itu membangun beberapa fasilitas umum seperti rumah sakit dan sekolah.
Ketika pandemi Covid-19 merajalela dalam dua tahun terakhir, mantan pemain Liverpool FC (LFC) itu memberikan donasi sejumlah uang bagi Senegal. Total yang dikeluarkan Mane ditaksir mencapai GBP 791 ribu (Rp13,8 miliar).
Seperti dilansir The Sun, Mane juga masih memberikan EUR 70 (Rp1,06 juta) per bulan kepada semua masyarakat Senegal yang hidup di bawah garis kemiskinan.
”Terkadang aku malu untuk membicarakannya (donasi untuk Senegal, red).”
”Tetapi, aku bahagia bisa melakukan apa yang aku bisa untuk Senegal dan membuat segalanya lebih baik,” tutur Mane yang finis runner-up di bawah Benzema dalam pemain terbaik Ballon d’Or kepada France Football.
Striker Manchester United Marcus Rashford bisa menjadi contoh lainnya yang memiliki jiwa kemanusiaan tinggi. Ketika kasus pandemi Covid-19 di Inggris masih sangat tinggi, dia berinisiatif menggalang dana untuk memerangi kelaparan bagi anak-anak.
Rashy –sapaan Rashford– sanggup mengumpulkan GBP 20 juta (Rp 350,29 miliar). Dia juga kerap terlibat langsung dalam pemberian makan bagi anak-anak yang kurang beruntung.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman