Momen Kebangkitan Hendra/Ahsan

Olahraga | Kamis, 20 September 2018 - 14:00 WIB

Momen Kebangkitan Hendra/Ahsan
Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan.

LONDON (RIAUPOS.CO) - Pebulutangkis veteran Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan pernah berada di puncak tertinggi ganda putra dunia. Tetapi, setelah mengalami fase sulit, terutama setelah Olimpiade Rio 2016, keduanya sempat dipisahkan. Bahkan Hendra sempat keluar dari pelatnas dan tampil profesional bersama Tan Boon Heong, pebulutangkis Malaysia.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sedangkan, Ahsan sempat berpasangan dengan Rian Agung Saputra selepas pisah dengan Hendra. Hasilnya, keduanya belum bisa berprestasi lebih baik lagi.

Selanjutnya, awal tahun ini, keduanya kembali bersama. Hendra memutuskan kembali ke pelatnas. Herry Iman Pierngadi saat itu menyatakan masih membutuhkan tenaga Hendra. Setidaknya untuk mengangkat performa juniornya di pelatnas. Sebab, saat itu hanya Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang bisa meledak.

Sisanya masih menghadapi persoalan konsistensi dari turnamen satu ke turnamen yang lain. Tahun ini, Hendra/Ahsan sudah mencicipi dua gelar. Yakni Malaysia International Challenge April 2018, dan di Singapore Open Super 500 BWF Tour, Juli 2018.

Sayangnya, atas alasan regenerasi dan performa. Keduanya tidak masuk skema skuad Asian Games. Fajar Alfian/M Rian Ardianto mendapatkan kesempatan mendampingi Marcus/Kevin. Hasilnya keduanya menciptakan All Indonesian Finals di ganda putra.

Tetapi, perjuangan Hendra/Ahsan masih berlanjut hingga kini. Keduanya berkomitmen untuk mengincar posisi 10 besar ganda putra dunia. Mereka ingin kembali ke jajaran elit dunia. Sebagaimana diketahui, kini mereka menempati peringkat 17 dunia.

Pada babak pertama Cina Open Super 1000 BWF Tour 2018, Hendra/Ahsan melewati hadangan pertama. Liu Cheng/Zhang Nan yang juga ganda putra tangguh tuan rumah dilewati dalam straight game, 21-19. 21-14. Selanjutnya, mereka akan menghadapi ganda putra tuan rumah lainnya, Huang Kaixiang/Wang Yilyu.

Menurut Hendra, kunci kemenangan melawan Liu/Zhang kemarin yakni lebih memanfaatkan kecepatan permainan dan shuttlecock. “Kami banyak menurunkan shuttlecock untuk mengambil inisiatif serangan,” ujarnya melalui pesan singkat kepada Jawa Pos.

Menghadapi Liu/Zhang yang juga berpengalaman menurut Hendra harus dilawan dengan permainan yang menekan. Tetapi, menghadapi Kaixiang/Yilyu, Hendra/Ahsan mengaku belum mau bicara lebih detail strategi yang mereka jalankan hari ini.

“Nanti diskusi dulu. Tadi juga sudah melihat permainan mereka (lawan, red),” sambung Ahsan.

 Sementara itu, di Tiongkok Open kali ini, ganda putra Indonesia berada di satu sisi.

Artinya, cepat atau lambat, mereka akan berjumpa dan saling mengalahkan. Seperti yang tersaji antara Wahyu Nayaka/Ade Yusuf dan Marcus/Kevin. Laga tersebut dimenangkan Marcus/Kevin dengan skor 17-21, 21-13, 21-13.

Selanjutnya, Marcus/Kevin berpotensi berjumpa dengan Angga Pratama/Ricky Karandasuwardi yang kemarin mengalahkan unggulan ketujuh, Takuto Inoue/Yuki Kaneko (Jepang), 21-19 21-9.(nap/eca)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook