JAKARTA (RP) - Rapat kedua Joint Committee (JC) memang baru digelar hari ini.
Namun, agenda rapat tim yang dibentuk untuk rekonsiliasi sepakbola nasional tersebut sudah diumumkan di kantor PSSI, Rabu (19/9).
Ketua JC Todung Mulya Lubis menyebutkan fokus utama rapat kedua JC yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, itu adalah untuk membahas tentang penyatuan kompetisi atau liga.
Sebab dia melihat penyatuan tersebut akan menjadi pintu masuk untuk melakukan pembahasan masalah lain.
“Agenda dari MoU memang banyak, tapi kami lihat yang utama dan harus jadi fokus tentang penyatuan liga ini,” katanya.
Keputusan itu menurut Todung mengacu pada hasil kesepatan pertemuan pertama JC di Jakarta, Juli silam. Dari pertemuan pertama, disepakati lima poin penting ayang akan menjadi fokus JC, meliputi pembahsan liga profesional, pengembalian Exco PSSI yang dipecat.
Juga, tentang revisi statuta PSSI, permasalahan konflik PSSI, serta persiapan kongres PSSI yang digelar selambat-lambatnya Desember mendatang.
Menjelang pertemuan di Kuala Lumpur tersebut, pihak PSSI Djohar maupun ISL (Indonesi Super League)dan PSSI La Nyalla Mattalitti mengaku sudah menyiapkan konsep.
Bahkan perwakilan JC dari kubu PSSI Nyalla dan ISL, Joko Driyono telah menyerahkan position paper dari kubu mereka terkait kompetisi dan empat hal lainnya.
Sayang, Todung sebagai perwakilan dari PSSI Djohar menegaskan di JC hanya akan membahas penyatuan liga dimana mereka telah menyiapkan work paper tentang konsep penyatuan liga tersebut.
Sikap Todung ini cukup mengejutkan. Sebab, sebagai tim yang dibentuk bersama harusnya ada kesepakatana terlebih dahulu terkait apa yang akan dibahas.
Dimana, sesuai dalam MoU, nanti akan difasilitasi oleh AFC jika tidak tercapai kata sepakat dari anggota JC.(jpnn)