PEKANBARU (RP) - PSPS resmi degradasi. Namun, Askar Bertuah tetap harus menjalani laga sisa.
Jadi, bisa dikatakan laga menjamu Pelita Bandung Raya di Stadion Rumbai, Pekanbaru, Selasa (20/8) petang ini sekadar memenuhi kewajiban agar tak dikenai sanksi berat dari PT Liga Indonesia.
Bahkan, karetaker pelatih kepala PSPS, Afrizal Tanjung pesimis M Isnaini dkk mampu meraih kemenangan di laga ini. Padahal, lawan juga berada di zona degaradasi. Ini karena persiapan jelang pertandingan sangat minim yakni hanya latihan dua kali. ‘’Anak-anak mau bermain saja sudah bagus,’’ ujarnya.
‘’Bukannya mendahului Tuhan. Namun kemungkinan untuk menang sangat tipis karena tim lawan latihan kontinu, sedangkan kami hanya berlatih beberapa kali saja sejak laga ini ditunda bulan lalu,’’ ujar Afrizal kepada Riau Pos, Selasa (19/8).
Wajar jika Afrizal pesimis, selain persiapan minim masalah gaji pemain yang belum selesai masih menghantui. Bahkan, pemain sempat mengancam mogok bertanding melawan Pelita BR. Untung, Afrizal berhasil membujuk dan pemain mau bertanding. ‘’Mudah-mudahan tidak ada perubahan, malam ini (kemarin, red) anak-anak telah masuk mess,’’ akunya.
PSPS pun tampil dengan pemain seadanya. Beberapa pemain pilar seperti Camara Namory, Gusripen dan Novi Hendriawan dipastikan absen karena hingga kemarin belum juga bergabung di Pekanbaru. Afrizal akan memanfaatkan potensi pemain lokal yang direkrut di putaran kedua.
Lini pertahanan akan diperkuat Ario Putera, Daniel Junaidi, Hadison dan Pawira Putera. Sementara dua gelandang bertahan akan dipercaya kepada Dika Hanggara, Tengku Lutfi dan M Zahrul. Dua gelandang serang yang akan menopang M Isnaini sebagai target man, dipercaya kepada April Hadi dan Khairunnas. ‘’Untuk kiper, kemungkinan Fance,’’ ujarnya.
Sementara itu tim tamu, PBR siap meraih poin penuh untuk mendongkrak posisi. ‘’Kami harus berjuang ekstra keras untuk merebut kemenangan. Tambahan tiga poin sangat berharga bagi kami untuk melepaskan diri dari zona degradasi,’’ ujar pelatih kepala Daniel Darko Janackovic.(*3/das)
