JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Ratusan suporter tim nasional (timnas) Indonesia sudah menunggu di depan salah satu hotel di Jakarta sejak pukul 05.00 WIB. Padahal, pawai juara timnas Indonesia baru dimulai pukul 08.00 WIB. Sebagian mereka warga Jakarta. Tapi, semakin siang, suporter yang berasal dari kota-kota lain di sekitar ibu kota mulai berdatangan.
Mereka rela mengorbankan waktu, tenaga, uang, dan jarak untuk larut dalam euforia perayaan juara SEA Games yang diraih timnas U-22 Indonesia dari cabang olahraga (cabor) sepakbola. Apalagi, momentum itu sudah sangat lama dinantikan: 32 tahun.
Rizky Ridho dkk diarak dengan menaiki bus tingkat Transjakarta yang sudah dimodifikasi. Mereka bergerak dari gedung Kemenpora menuju Bundaran Hotel Indonesia. Pawai juara itu diikuti oleh ribuan orang. Dan, sepanjang jalan dari Kemenpora menuju Bundaran Hotel Indonesia, skuad Garuda Muda disambut oleh masyarakat yang menantikan kedatangan mereka.
Sebagian dari mereka bernyanyi. Ada yang menyalakan smoke bomb sebagai bentuk kegembiraan. Ada yang memanggil nama para pemain idolanya. Bahkan, ada juga yang melemparkan kaus, topi, bunga, dan berbagai benda lainnya sebagai persembahan untuk skuad juara. ’’Kami tidak menyangka, sangat terharu. Begitu luar biasa ekspresi kegembiraan dari masyarakat Indonesia,’’ ujar Wakil Ketua Umum I PSSI Zainudin Amali.
Pawai juara itu tidak hanya diikuti oleh timnas sepakbola Indonesia. Beberapa cabor lain juga ikut. Di antaranya, esport, basket, renang, dan sepak takraw. Karena bukan hanya pesta bagi cabor sepak bola, pawai itu diikuti sejumlah tokoh. Ada Menpora Dito Ariotedjo. Ada juga Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari. Lalu, dari cabor sepakbola, beberapa pengurus terlihat mengikuti arak-arakan juara. Di antaranya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Wakil Ketua Umum I PSSI Zainudin Amali.
Semua tokoh tersebut berada dalam kendaraan yang ditumpangi timnas sepakbola Indonesia. Sementara itu, atlet dari cabor lain naik kendaraan Bandros. Dito menjelaskan alasan perbedaan kendaraan antara cabor sepakbola dengan cabor-cabor lain. Mantan chairman RANS Nusantara FC itu menyebut bus Transjakarta hanya ada satu.
’’Ini masalah teknis saja. Alhamdulillah kami bisa menemukan banyak Bandros dari Jawa Barat. Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat) dan Bima Arya (Wali Kota Bogor) karena telah membantu,’’ ujarnya.
Dito membantah jika cabor sepakbola diistimewakan. ’’Ini hanya benar-benar keterbatasan teknis. Sebenarnya kami meminta ke Transjakarta tambahan sepuluh mobil. Tapi, busnya tertutup. Jadi, kurang cocok untuk pawai,’’ terang pria yang juga pengusaha tersebut.
Namun, ada atlet yang merasa kecewa. Yaitu, perenang I Gede Siman Sudartawa. Peraih medali emas SEA Games 2023 dari nomor 50 meter gaya punggung itu meluapkan kekecewaan dengan tidak mengikuti pawai juara sampai tuntas. Dia kecewa karena ada cabor yang terlalu dispesialkan.
’’Kami merasa tidak dihargai. Sudah datang awal sesuai waktu dan disuruh menunggu (kedatangan cabor sepakbola). Kami sama-sama berjuang kok. Kami juga sama-sama dapat medali. Kenapa seperti itu?’’ ujar Siman. ’’Lalu, saat keberangkatan, terjadi kesenjangan yang jauh,’’ tamnbahnya.
Dito langsung memberikan atensi terhadap kekecewaan Siman. Dito mengakui antusiasme masyarakat terhadap medali emas yang didapat timnas sepakbola Indonesia sangat tinggi. Dan, Dito memanfaatkan euforia tersebut untuk mempromosikan cabor-cabor lain yang berprestasi di SEA Games 2023.
’’Memang pasti ada yang tidak nyaman. Kami sangat memohon maaf. Semoga ini (pawai juara) menjadi budaya baru yang nantinya cabor-cabor lain bisa mengikuti apa yang tadi (kemarin) PSSI lakukan,’’ terangnya.
Terkait capaian kontingen Indonesia di SEA Games 2023 Kamboja, alumnus Universitas Indonesia itu merasa sangat gembira. Indonesia sukses melampaui target. Bahkan, capaian Indonesia menjadi yang terbaik sejak SEA Games 2013 Myanmar.
Pada SEA Games 2023 Kamboja, Indonesia menempati posisi ketiga dengan menyabet 276 medali. Perinciannya, 87 medali emas, 80 medali perak, dan 109 medali perunggu. Capaian itu melampaui target yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Saat pelepasan atlet ke SEA Games pada 2 Mei lalu, Jokowi meminta Indonesia bisa membawa pulang 69 medali emas.
Karena itu, Dito memastikan para atlet bakal mendapatkan bonus. Pengganti Zainudin Amali itu juga mengaku mendapat permintaan dari kapten timnas sepakbola Indonesia Rizky Ridho. Saat sedang live Instagram beberapa waktu lalu, pemain asal klub Persija Jakarta tersebut meminta tiket konser Coldplay kepada Dito.
Terkait hal itu, Dito tidak bisa menjanjikan. Tapi, suami Niena Kirana Riskyana tersebut akan mengusahakan. ’’Sebab, kami ikut war-nya saja susah banget. Tiket itu dipantau langsung oleh manajemen Coldplay. Sebab, Coldplay mementingkan konsep keadilan dan kesetaraan,’’ ungkap Dito.
Terkait bonus uang, Dito akan bertemu Jokowi Senin lusa. ’’Nominal bonusnya berapa juga akan diumumkan Senin,’’ tegasnya.
Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari bangga Indonesia bisa melampaui target yang diberikan pemerintah. Menurut Sapta, ini capaian yang sangat sulit. ’’Sebab, belum bertanding, kami sudah kehilangan 39 medali. Tapi, berkat kerja sama semua pihak, akhirnya kami bisa meraih hasil maksimal,’’ ucapnya.
Sapta berharap para atlet tidak terlalu larut dalam euforia. Sebab, setelah ini, mereka akan berfokus pada Asian Games 2023. ’’Ini sudah tinggal menghitung bulan,’’ ujarnya.(c17/ttg/jpg)