BIRMINGHAM (RIAUPOS.CO) - Vini, vidi, vici! Itulah yang dilakukan ganda putra muda Indonesia, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, di kejuaraan bulutangkis tertua dunia, All England 2022.
Baru sekali ikut kejuaraan tersebut, Fikri/Bagas langsung juara setelah di final setelah menang atas Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, 21-19, 21-13.
Yang menarik, Fikri/Bagas mengalahkan ganda terbaik dunia, dari nomor 3, 2, dan 1 dunia. Keberhasilan ini menjadi sejarah bagi keduanya. Juga menjadi bukti bahwa regenerasi ganda putra Indonesia sukses.
Dalam pertandingan final di Birmingham, Inggris, Fikri/Bagas memulai laga dengan baik lewat keunggulan 3-1 atas Ahsan/Hendra. Keunggulan Fikri/Bagas terus berlanjut hingga 7-5.
Ahsan/Hendra tak mau terus membiarkan Fikri/Bagas leluasa perolehan poin. Smes Hendra dan kesalahan Bagas membuat skor imbang di angka 8-8. Namun tekanan Fikri/Bagas bisa membuat mereka memimpin dua poin, 11-9 di saat interval.
Selepas interval, Fikri/Bagas terus bisa menjaga keunggulan. Selisih angka sempat menjadi tiga poin di angka 13-10 yang berlanjut menjadi 14-11.
Ahsan/Hendra lalu menghentak dan merebut tiga poin beruntun yang membuat kedudukan jadi sama kuat, 14-14. Fikri/Bagas memberikan respons bagus dengan torehan dua poin beruntun yang berasal dari smes Bagas, 16-14.
Ahsan/Hendra lagi-lagi menyamakan kedudukan di 16-16 setelah serangan Ahsan dan Hendra bergantian merebut poin. Fikri/Bagas kembali memimpin 17-16 setelah pukulan Hendra membentur net tetapi skor kembali jadi imbang 17-17. Skor imbang kembali terjadi di angka 18-18.
Ahsan/Hendra sempat berbalik memimpin 19-18 tetapi skor lagi-lagi imbang 19-19 setelah serangan The Daddies melebar keluar.
Tekanan Fikri/Bagas mampu membuat mereka mendapatkan game point di angka 20-19. Smes Fikri lalu langsung membuat gim pertama dimenangkan mereka dengan skor 21-19.
Memasuki gim kedua, Ahsan/Hendra mendapat start yang lebih bagus dengan mencatat keunggulan 4-2 dan berlanjut menjadi 7-3. Namun kesalahan demi kesalahan yang dilakukan oleh Ahsan/Hendra membuat jalan Fikri/Bagas lebih lancar. Fikri/Bagas berbalik unggul pada angka 11-8 lewat raihan tujuh poin beruntun.
Saat interval, Ahsan sempat mendapat perawatan di kakinya dan tetap bisa melanjutkan pertandingan. Fikri/Bagas mampu mempertahankan tekanan mereka ke Ahsan/Hendra. Mereka sukses menciptakan selisih poin menjadi enam angka, 18-12.
Meraih match point di angka 20-12, Fikri/Bagas akhirnya sukses memastikan kemenangan di kesempatan kedua. Serangan mereka menembus pertahanan Ahsan/Hendra dan mengakhiri pertandingan dengan skor 21-13.
Kalahkan Ganda Terbaik Dunia
Menilik perjalanan Fikri/Bagas menuju tangga juara, mereka melalui banyak partai sulit. Salah satu indikasinya adalah mereka harus menghadapi unggulan 1 Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, unggulan kedua Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dan unggulan 3 Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang).
Tak hanya itu, Fikri/Bagas juga harus menghadapi unggulan kedelapan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (Malaysia) dan rekan satu pelatnas, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan.
Di partai pertama, Fikri/Bagas menang atas Pramudya/Yeremia dengan skor 21-18, 21-19. Masuk ke babak kedua, Fikri/Bagas harus bermain selama 55 menit untuk menaklukkan Ong/Teo, 24-22, 13-21, 21-17.
Pada babak perempatfinal, Fikri/Bagas berhadapan dengan Hoki/Kobayashi yang juga berstatus sebagai Juara Dunia 2021. Fikri/Bagas sudah sempat tertinggal 17-20 di gim ketiga. Namun keduanya sukses merebut lima poin beuruntun untuk memastikan kemenangan 16-21, 21-16, 22-20.
Tantangan berat kembali menghadapi Fikri/Bagas di babak semifinal. Mereka bertemu unggulan pertama Kevin/Marcus. Fikri/Bagas mampu menang 22-20 di gim pertama namun kemudian kalah 13-21 di gim kedua. Dalam gim penentuan, Fikri/Bagas mampu tampil lebih solid dan memenangkan laga dengan skor 21-16.
Kemenangan atas ganda paling senior, Ahsan/Hendra, yang jadi unggulan kedua turnamen dan peringkat BWF, menjadi puncak dari perjalanan super pasangan muda ini.
Sumber: BWF/PBSI/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun