ARSENE Wenger masih terikat kontrak dengan Arsenal hingga musim panas 2014. Dengan kata lain, manajemen Arsenal harus siap merogoh biaya kompensasi yang sangat besar jika ingin mendepak Wenger. Belum lagi biaya untuk merekrut pelatih baru apalagi sekelas Josep Guardiola.
Ya, nama pelatih Barca itu kembali mengemuka setelah Arsenal tersingkir di Piala FA. Rumor itu juga didukung dengan fakta Guardiola masih belum memastikan apabila masa depannya masih di Barca. Di sisi lain, kontrak Guardiola habis di akhir musim.
"Setiap keputusan harus dipikirkan baik-baik dan tidak terburu-buru. Saya membutuhkan waktu lebih lama sekalipun klub mungkin memiliki tenggat waktu tersendiri," kata Guardiola kepada Marca, Minggu (19/2).
Seperti yang muncul di media sebelumnya, Guardiola dianggap sudah mulai jenuh menangani Barca. Guardiola mulai kehilangan motivasi karena telah meraih semua kesuksesan bersama klub asal Catalan tersebut sehingga membutuhkan tantangan baru.
"Setiap hari, saya selalu berpikir untuk menemukan alasan bagus yang bisa terus memotivasi saya," jelas pelatih yang mengoleksi 13 gelar selama empat tahun terakhir menangani Barca tersebut.
Tantangan yang dibutuhkan Guardiola itulah yang kini ada di Arsenal. Pelatih 41 tahun tersebut diharapkan mampu menularkan kesuksesan yang diraihnya bersama Barca ke Arsenal. Apalagi Guardiola tidak akan butuh banyak penyesuaian seandainya membesut Arsenal.
Filosofi permainan yang diusung Guardiola dan Wenger hampir mirip. Yakni, permainan indah dengan bertumpu pada penguasaan bola. Kalaupun gaya permainan Arsenal musim ini jauh dari kesan tersebut, bisa jadi karena Wenger tidak lagi didukung pemain yang cocok untuk strateginya.
Guardiola juga beruntung seandainya menggantikan Wenger musim depan. Yakni, akan mengantongi bujet belanja terbesar yang pernah dianggarkan Arsenal dengan nominal mencapai 60 juta pounds (Rp 853 miliar). Sosok pelatih seperti Guardiola pula yang bisa menahan bintang-bintang Arsenal seperti Robin van Persie untuk hengkang.
"Josep Guardiola juga pernah memenangi trofi Liga Champions sebagai pemain (1992) maupun pelatih (2011) di London. Jadi, London memiliki daya tarik tersendiri baginya?. Demikian tulis Daily Star. (dns/bas)