KUALA LUMPUR (RIAUPOS.CO) -- "Revans, bismillah," ujar karteker pelatih Timnas Indonesia Yeyen Tumena, Senin (18/11). Suatu ungkapan kepercayaan diri jika Timnas Indonesia mampu bangkit malam nanti ketika melawan Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur. Ya, malam nanti Garuda akan kembali bertanding di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G. Kembali bertarung agar tidak terus terbenam di dasar klasemen Grup G. Bertarung demi kemenangan pertama setelah empat kali kekalahan berturut-turut.
Sulit? Pasti. Apalagi Malaysia juga dalam kondisi percaya diri tinggi. Selain akan bermain di kandang sendiri dengan dukungan suporter penuh, Harimau Malaya juga baru saja mengalahkan Thailand pada 14 November lalu. Tuan rumah juga tidak mau malu dikalahkan oleh Indonesia malam nanti.
Yeyen menyadari hal tersebut. Tapi, dia yakin timnya mampu mengatasi Malaysia. Selain persiapan yang matang sejak datang ke Kuala Lumpur pada 12 November kemarin, mantan pemain Persebaya itu juga sudah punya gambaran bagaimana permainan lawannya.
"Kami sempat melihat pertandingan Malaysia melawan Thailand. Jadi kami punya gambaran seperti apa pertandingan besok (hari ini, red)," jelasnya.
Yeyen juga menegaskan kalau pelatih Simon McMenemy masih ikut campur tangan soal strategi timnya. Jadi, kekuatan Timnas malam nanti merupakan gabungan dari pemikirannya dan McMenemy. "Simon masih ada dalam tim, pelatih yang lain masih ada dan kami masih respek terhadap Simon. Selama latihan kami masih sempat berdiskusi," katanya.
Nah, dari hasil pantauannya, Yeyen menyebut Malaysia sebenarnya tidak punya kualitas yang di atas rata-rata. Bahkan, dia menuturkan permainan Farizal Marlias dkk tidak spesial.
"Bagusnya, mereka bermain secara tim. Jadi, buat kami semua pemain lawan berbahaya. Tidak ada instruksi khusus untuk menjaga pemain," tuturnya.
Pria berusia 43 tahun itu mengakui banyak yang pesimis skuatnya bisa mengatasi Malaysia. Tidak diunggulkan. Jangankan bisa menang, untuk sekadar curi poin saja banyak yang pesimis.
"Memang ini menjadi tekanan pastinya. Tapi sebagai prajurit, di lapangan cuma ada menang atau kalah. Kami menghadapi konsekuensi itu," tegasnya.
Beruntung, ketika seluruh kondisi pemain Timnas fit, Malaysia kehilangan 3 pemainnya. Dua di antaranya adalah langganan starter. Yakni penyerang M Syafiq Ahmad dan bek sayap Matthew Davies. Keduanya absen karena terkena akumulasi kartu. Satu lagi bek tengah M Syahmi Safari yang cedera. Melihat statistik ketika bertandang ke kandang Malaysia, terakhir kali Indonesia bisa menang pada 2005 lalu di Piala AFF. Sesudah itu, empat kali bertanding di negeri jiran, Merah Putih hanya sekali menang, dua kali kalah, dan sekali imbang.
Bek tengah Timnas Yanto Basna tidak mau melihat hal itu. Dia menyebut rekan-rekannya sudah bekerja keras untuk pertandingan malam nanti. Sudah sama-sama bertekad agar bisa mencuri poin di kandang lawan.
"Kami optimis dan bertekad berjuang keras untuk lawan Malaysia," paparnya.
Selain antisipasi permainan lawan, Yanto menyebut rekan-rekannya juga sudah mengantisipasi jika laga malam nanti bakal hujan. Dalam beberapa kali latihan, hal tersebut sering terjadi. karena itu, soal lapangan lincin dan pantulan bola yang tidak bagus, Timnya sudah mencoba mempelajarinya.
Sementara itu, di kubu lawan Pelatih Timnas Malaysia Tan Cheng Hoe mengatakan meski tanpa pelatih kepala, dia tetap menganggap Indonesia berbahaya. Apalagi, ada semangat baru yang bakal diusung dengan hadirnya Yeyen sebagai juru taktik. "Pertandingan pasti akan berbeda, karena Indonesia turun dengan barisan pemain baru, pelatih baru. Persiapannya juga serius dan sudah ada di sini seminggu. Tapi besok adalah pertandingan terakhir kami, kami tetap ingin dapat hasil positif," harapnya.(rid/jpg)