MOTOGP

Marc Marquez dan Kembalinya si Anak Hilang

Olahraga | Rabu, 19 Oktober 2022 - 04:13 WIB

Marc Marquez dan Kembalinya si Anak Hilang
Marc Marquez merayakan podium ke-100 sepanjang kariernya di MotoGP Australia, Ahad (16/10/2022). (MOTOGP.COM)

PHILIPP ISLAND (RIAUPOS.CO) – Marc Marquez berjoget kegirangan begitu kembali paddock Repsol Honda setelah finis runner up di MotoGP Australia.

Merayakan podium pertamanya sejak kembali dari absen panjang pascaoperasi lengan kanan ketiganya. Juga podium nomor 100 sepanjang kariernya.


Kegembiraan itu, sejatinya, melampaui angka-angka statistik dan rekor. Marquez sudah menikmati lagi melaju nyaman di atas motor MotoGP.

‘’Aku senang karena sudah tidak ada berita baik di paddock Honda dalam satu tahun terakhir,’’ katanya.

Tanda-tanda Marquez telah kembali ke performa tebaiknya sudah tampak pada sesi kualifikasi. Saat dia berhasil melakukan penyelamatan di tikungan 10 ke kanan, ketika cengkeraman ban depannya tiba-tiba hilang.

Dia terlihat menahan tubuhnya dengan siku kanannya dan mengembalikan motornya ke posisi aman. Itu adalah ‘’save’’ andalan dan ciri khas Marquez. Kemampuan penyelamatan yang hilang sebelum dia melakukan operasi ketiga.

 

Apakah Marquez telah kembali ke performa terbaiknya? Memang masih perlu pembuktian lebih jauh. Terutama karena Sirkuit Phillip Island, Australia, adalah anti-clockwise (berputar belawanan arah jarum jam), yang menjadi spesialisasi Marquez.

Namun pemilihan ban belakang soft oleh Marquez menunjukkan bahwa pengembangan RC216V sudah bergerak ke jalur yang benar. Seperti diketahui, penyakit motor MotoGP Honda musim ini adalah lemahnya manajemen ban belakang.

Di saat rider-rider lain memilih medium atau hard pada ban belakangnya dan Marquez memasang soft itu sudah membuktikan bahwa penyakit itu sudah hilang. Bagaimana Marquez bisa memilih soft? Juara dunia delapan kali di semua kelas itu paham bahwa semua pembalap akan benar-benar menjaga umur bannya sepanjang balapan.

Karena sejak latihan bebas, rider-rider mengeluhkan mudahnya permukaan ban tergerus aspal. Artinya, pace balapan tidak akan terlalu tinggi. Karena itu Marquez memberanikan diri untuk memasang soft agar bisa tetap mengimbangan para rivalnya di barisan depan. Tapi tetap mengatur pace balapnya.

Karena itu pula, Marquez tidak pernah memaksakan laju motornya dan tak sekalipun berupaya memimpin balapan satu lap pun. Dia baru bertarung habis-habisan melawan Rins di lap terakhir. Beradu drag race menuju finis dan hanya kalah 0,186 detik dari Rins.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook