Jatah LCA Terancam Hilang

Olahraga | Jumat, 19 Oktober 2012 - 08:05 WIB

JAKARTA (RP) - Indonesia terancam tanpa wakil di ajang kompetisi Liga Champions Asia (LCA).

Pasalnya, klub peserta kompetisi tertinggi antarklub se-Asia tersebut diharuskan memenuhi licensing sebagai klub profesional.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) Widjajanto menuturkan bahwa konfederasi sepakbola Asia, AFC, telah menetapkan standarisasi untuk klub.

Hanya negara dan klub yang  memenuhi standarisasi AFC lah yang boleh tampil di LCA.

“AFC meminta agar klub segera memenuhi syarat untuk licensing klub profesional. Nantinya hanya yang memenuhi standar yang bisa tampil,” ucapnya.

Kepastian apakah Indonesia memiliki wakil di LCA baru akan diketahui pada saat AFC melakukan penilaian ke Indonesia pada 24 Oktober mendatang. Menurut Widja, dalam pertemuan tersebut perwakilan AFC akan memaparkan syarat dan standar suatu negara bisa memiliki jatah tampil di LCA.

Selain memaparkan standar, AFC juga bakal melakukan penilaian. Setelah itu, kepastian Indonesia memiliki wakil baru akan diumumkan pada bulan berikutnya. “AFC telah menetapkan batas skor minimum adalah 600 dari semua aspek. Apakah Indonesia mendapat jatah Ke LCA, baru akan diumumkan secara resmi oleh AFC pada November,” tutur lelaki asal Surabaya tersebut.

Beberapa kriteria yang akan dinilai oleh AFC terkait profesionalisme klub adalah  supporting, infrastruktur pendukung, finansial, administrasi, dan legalitas dari sebuah klub. AFC telah mensosialisasikan hal ini sejak 2008 lalu.

Mengenai wakil Indonesia di Liga Champions Asia, Widjajanto, tidak bisa berandai-andai mengenai ancaman dari AFC yang akan menganulir atau menghilangkan jatah Indonesia dalam Liga Champions Asia.

Jika mengacu kepada keputusan AFC pada 2008, maka Indonesia berhak mendapat dua jatah LCA. Dimana juara kompetisi langsung tampil di babak penyisihan grup dan jatah lainnya tampil terlebih dahulu di babak play-off.

Tapi pada tahun terakhir kondisi berubah dimana Indonesia mendapatkan penilaian yang menurun, alhasil, Indonesia hanya memiliki satu wakil dan harus memulai dari babak playp-off.  

Kendati demikian, lanjut Widja, Indonesia tetap berpeluang tampil dalam kejuaraan antarklub Asia namun di kasta yang lebih rendah, Piala AFC.

“Indonesia akan tetap mendapat jatah Piala AFC. Semen Padang tetap berhak tampil di Piala AFC apabila klub itu tidak memenuhi syarat tampil di Liga Champion Asia,” tutur Widja.

Sementara itu, Semen Padang juga terus berusaha memenuhi kriteria sebagai klub profesional dari AFC.

Salah satunya adalah dengan mencari home base baru untuk menghadapi ajang LCA. Direktur PT Kabau Sirah Semen Padang Toto Sudibyo menyebutkan bahwa pihaknya sedang menindaklanjuti untuk pindah kandang ke Stadion Utama Riau.

“Kami akan pindah sementara agar bisa memenuhi syarat untuk tampil di LCA,” ujar Toto.(aam/das)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook