SEPAK BOLA DUNIA

Matthijs de Ligt, Kesuksesan Sports Science De Toekomst

Olahraga | Selasa, 19 Juli 2022 - 23:01 WIB

Matthijs de Ligt, Kesuksesan Sports Science De Toekomst
Bek tengah Matthijs de Ligt telah meninggalkan Juventus setelah sepakat bergabung dengan Bayern Munchen. (DANIELE BADOLATO/JUVENTUS FC )

AMSTERDAM (RIAUPOS.CO) – Akademi milik AFC Ajax dan Bayern Munchen sama-sama dikenal sebagai yang terbaik di negara masing-masing. Akademi Ajax, De School van De Toekomst, paling bagus di Belanda, bahkan salah satu terbaik di dunia. Akademi Bayern, FC Bayern Munchen Junior Team, juga terbaik di Jerman.

Tapi, kedatangan Matthijs de Ligt ke Bayern Munchen menyiratkan bahwa De Toekomst sedikit di atas Bayern Junior Team. Seperti dilansir media-media di Eropa kemarin (18/7/2022), De Ligt ”memaksa” Bayern merogoh kocek hingga EUR 80 juta (Rp 1,21 triliun) untuk memboyongnya dari Juventus.


Bek timnas Belanda yang masih berusia 22 tahun itu sepakat dengan kontrak berdurasi lima musim (hingga 30 Juni 2027). Matthi –sapaan karib De Ligt– menambah gerbong De Toekomst yang menginvasi Bayern pada musim panas tahun ini.

Sebelumnya, Bayern mendapatkan dua alumnus De Toekomst lainnya, gelandang Ryan Gravenberch dan bek kanan Noussair Mazraoui. Gravenberch senilai EUR 18 juta (Rp273,3 miliar), sedangkan Mazraoui dengan transfer gratis. De Ligt merupakan simbol kejayaan akademi Ajax di era modern. Dia sudah debut di tim utama Ajax empat hari sebelum genap berusia 17 tahun.

De Ligt juga jadi kapten Ajax termuda sepanjang sejarah (19 tahun). Capaian yang tidak ada saingannya dari jebolan akademi Bayern. Dalam periode yang sama, rata-rata pemain akademi Bayern baru melakoni debut di tim utama pada usia di atas 18 tahun.

Departemen sports science De Toekomst punya peran penting dalam metamorfosis De Ligt. Seperti yang diungkapkan oleh Lisanne van der Kaadenat dalam Football Innovation Summit 2019 di London.

”Misi kami (departemen sports science De Toekomst, red) adalah mencetak pemain junior yang layak untuk level Liga Champions,” ucap Lisanne seperti dilansir Football Innovation Series.

Seperti membiasakan pemain junior yang biasa memainkan 38 laga sepanjang musim menjadi sampai 60 laga dalam semusim.

”Matthijs de Ligt adalah contoh sukses. Dia masih 16 tahun ketika berada di tim utama karena dengan metode yang berkelanjutan, kami bisa mendapatkan pemain yang semakin muda yang mampu menembus tim utama,” imbuh Lisanne.

Jika melewati tes medis yang dijalani dini hari waktu setempat (19/7), De Ligt diproyeksikan segera terbang ke Amerika Serikat untuk bergabung dengan skuad Bayern.

Laga pramusim pertama Die Roten adalah menghadapi klub asuhan Wayne Rooney, DC United, di Audi Field, Washington DC, pada Kamis (21/7) pagi WIB.

”Dia (De Ligt, red) yang ingin bergabung dengan kami,” kata CEO Bayern Oliver Kahn di laman resmi klub.

Pernyataan Kahn sekaligus merespons rumor bahwa De Ligt melakukan gambling dalam memilih Bayern. Setidaknya, seiring bergabung dengan Bayern, De Ligt rela gajinya turun.

Di Juve selama tiga tahun terakhir, De Ligt menerima EUR 11 juta (Rp167,2 miliar) per musim. Bersama Bayern, pemilik 117 laga dan 8 gol bersama Bianconeri itu bakal menerima gaji EUR 10 juta (Rp151,7 miliar) per musim.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook