BARCELONA (RP) - Soal kekayaan, bintang Barcelona Lionel Messi sudah mempunyai segalanya. Forbes menempatkan dia di sepuluh besar atlet dunia dengan pendapatan tahun ini sebesar USD 41,3 juta atau setara Rp 409 miliar.
Versi Goal menempatkan dia di posisi kedua pesepakbola terkaya tepat di bawah David Beckham dengan jumlah total kekayaan GBP 115,5 juta atau sekitar Rp 1,7 trilun.
Namun, kekayaan selangit itu bukan berarti tanpa masalah. Pemain berjuluk Si Kutu itu ternyata menjadi incaran otoritas pajak wilayah Barcelona. Dia dituding membuat laporan pendapatan palsu demi menghindari pajak. Diduga dia melakukannya pada laporan pajak 2007, 2008, dan 2009.
Kasus itu benar-benar serius. Bahkan, jika pada tiga tahun itu terbukti benar, maka kasus yang sama juga akan diungkap pada laporan pendapatan Messi pada 2010, 2011, dan 2012. Hal itu terutama pada laporan pendapatan Messi dari menjadi bintang iklan.
Di Eropa, kasus pajak merupakan kasus yang sangat serius. Bahkan, petugas pajak menyebut kasus Messi sebagai fraud alias kecurangan yang levelnya setara dengan kasus korupsi. Kasus tersebut dilaporkan di pengadilan Gava, tempat tinggal Messi di dekat teluk Mediteranian.
Jaksa menuding Messi dan ayahnya, Jorge Messi, menyimpan duitnya di luar negeri agar terbebas dari beban pajak.
Gugatan tersebut harus diterima hakim terlebih dahulu. Jika sudah diterima, sidang bisa digelar. Apabila dinyatakan bersalah, Messi dan ayahnya bisa mendekam di penjara selama 2-6 tahun.
Namun, situs Football Espana mengungkapkan bahwa Messi masih bisa diampuni. Itu jika pengadilan memutuskan bahwa mereka hanya wajib membayar pajak tambahan sebesar EUR 4,1 juta.
Namun, Messi dibela Joan Laporta, presiden Barcelona saat kasus itu terjadi. Dia yakin bahwa Messi tidak bersalah. "Mereka tidak tahu apa-apa. Bisa saja ada pihak ketiga yang bertanggung jawab. Aku tahu mereka dan mereka selalu ingin bertindak di koridor hukum. Begitulah mereka bersikap. Setidaknya selama saya menjadi presiden dulu," katanya.
Hal senada diungkapkan presiden Barcelona saat ini Sandro Rosell. "Saya sudah berbincang dengan keluarganya. Mereka tetap tenang dan kami akan support semaksimal mungkin. Kami yakin mereka tidak bersalah," kata Rosell seperti dikutip dari AP. (aga)