LESMO (RIAUPOS.CO) – Managing Director Yamaha, Lin Jarvis, mengungkapkan alasan tak memberi Franco Morbidelli motor spesifikasi 2021 di MotoGP musim ini. Kondisi finansial menjadi alasan utama bagi Yamaha untuk memberikan Morbidelli YZR-M1 spesifikasi tahun lalu pada MotoGP 2021.
Sayangnya, Morbidelli pun menjadi satu-satunya pembalap Yamaha yang tak akan menggunakan spesifikasi terbaru. Padahal jika berkaca pada musim lalu, pembalap asal Italia tampil memukau di antara para pembalap lain.
Morbidelli berhasil menduduki posisi runner-up setelah gagal bersaing dengan sang juara dunia yakni Joan Mir. Bahkan ia berhasil mengoleksi tiga kemenangan yang mampu menyamai catatan milik Fabio Quartararo.
Akan tetapi, Jarvis memiliki alasan logis terkait alasan Morbidelli tidak mendapat motor keluaran terbaru. Masalah finansial menjadi alasan utama untuk Yamaha ketika dunia bisnis sedang menurun karena pandemi Covid-19.
Selain itu, keputusan Morbidelli untuk menggunakan motor lama sudah ditetapkan sejak pertengahan tahun lalu. Karena itu, ketika harus dikaitkan dengan kesuksesan Morbidelli pada musim lalu, seperti sudah menjadi keterlambatan.
“Sejujurnya, sepeda pabrikan yang sebenarnya jauh lebih mahal. Ada masalah waktu saat Anda harus memesan bahan,” ungkap Jarvis, seperti dilansir Motorsport, Jumat (19/2/2021).
"Kami memiliki masalah Covid-19, ini telah memberi banyak tekanan pada sponsor, pada Yamaha, pada perusahaan. Jadi, kita tidak berada dalam masa ekonomi yang paling menguntungkan,” tambahnya.
“Keputusan mengenai spek motor Franky (Morbidelli, red) diambil pada pertengahan tahun lalu. Ini bukan sesuatu yang bisa diubah pada Oktober atau November,” lanjutnya.
“Apa Franky pantas memiliki spesifikasi terbaru? Iya. Tapi apa itu mungkin? Sayangnya, jawabannya tidak,” sambungnya.
“Tetapi, seperti Anda lihat tahun lalu, spesifikasi motor sangat mirip dan sangat bagus. Jadi, bisa dibayangkan motor itu akan sama performanya di tahun depan juga. Saya tidak berpikir Franky akan dirugikan,” pungkasnya.
Sumber: Motorsport/News/Crash
Editor: Hary B Koriun