TURIN (RP) - Penalti menjadi pembahasan serius di Italia sekarang ini. Itu menyusul protes pelatih Juventus Antonio Conte yang menilai wasit tidak memberikan perlakuan yang adil kepada setiap tim di Serie A. Wasit dinilai menggunakan standar ganda.
Protes itu meluncur setelah Juve hasil seri tanpa gol melawan Parma. Menurut Conte, harusnya dua penalti layak diberikan kepada Juve. Tetapi, Conte menilai para wasit takut memberikannya. ”Mereka seperti takut,” cela Conte, seperti dikutip Football Italia.
Ya, ketika melawan Parma, ada dua insiden yang melibatkan Andrea Pirlo di area terlarang. Pertama ketika Pirlo ditekel Jonathan Biabiany pada awal babak kedua dan yang kedua ketika Fabiano Santacroce mendorong Pirlo dari belakang pada menit-menit akhir.
Situasi itu membuat Conte meradang. Tanpa ragu dia melontarkan protes yang didukung para petinggi Juve lainnya. ”Saat ini, mereka tidak akan memberi kami penalti, meski pemain kami dibunuh di lapangan,” sindir Conte.
Selama musim ini, hanya sekali Juve mendapatkan penalti, yakni ketika menang atas Cesena 2-0, 4 Desember tahun lalu. Selain itu, mereka malah tiga kali dihukum penalti, ketika melawan Parma (11/9), Napoli (29/11), dan AS Roma (12/12).
Menurut Conte, ketakutan para wasit itu karena Juve pernah terlibat skandal Calciopoli pada 2006 lalu. Sehingga para wasit tidak mau dianggap punya keterlibatan dengan Juve sekarang ini. ”Kami membayar mahal apa yang sudah terjadi bertahun-tahun lalu,” ketus Conte.
Namun, protes Conte itu mendapat serangan dari pelatih-pelatih lainnya, seperti Roberto Donadoni yang menyatakan tidak pantas klub besar seperti Juve meributkan wasit. ”Harusnya klub seperti Juve, Milan, dan Inter, lebih kalem menanggapi soal wasit,” kata Donadoni.
Lalu, pelatih Inter Claudio Ranieri menyerang lebih keras lagi. ”Saya tidak setuju dengan dia (Conte). Bila wasit takut memberikan Juve penalti, kemudian kenapa kepada kami mereka begitu garang,” bilang Ranieri, seperti dikutip Goal.
Pantas saja Ranieri berkata seperti itu. Inter musim ini sudah terhukum oleh lima penalti. Tetapi, mereka juga mendapatkan tiga penalti. Kenapa kepada kami mereka (wasit) boleh salah, dan kepada Juve tidak boleh,” jelas Ranieri.
”Ketika kami kalah dari Novara dan saya diam tidak protes. Bagi saya yang terpenting sekarang adalah para pengatur jadwal wasit dan wasit tidak terpengaruh oleh orang-orang yang bersuara keras melakukan protes,’’ ketus Ranieri.(ham/jpnn)