JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Rumor tentang kesepakatan pra kontrak antara Jorge Lorenzo dengan Ducati yang mulai merebak dari sebuah radio di Spanyol, memang membuat semua telinga yang mendengarnya jadi "kegatalan".
Meski Ducati sudah mengkonfirmasi bahwa rumor itu hanya isu semata. JPNN juga mengonfirmasi langsung hal ini kepada Manajer Yamaha MotoGP Lin Jarvis saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (17/1).
Jarvis menuturkan, sebagai pembalap yang sudah membuktikan kualitasnya sebagai juara dunia, wajar jika banyak yang tertarik untuk memakai jasa Lorenzo di timnya. Tak terkecuali Ducati yang punya dana besar untuk mengontrak pembalap usai musim 2014 berakhir.
"Ducati memang sudah lama menaruh perhatian pada Lorenzo. Itu wajar sebab mereka memang butuh pembalap top jika mau meraih kembali kesuksesan seperti di era Casey Stoner berada di tim itu. Tapi itu tidak akan mudah. Kami akan berusaha melakukan segalanya untuk mempertahankan dia di tim," urai Jarvis.
Penegasan Jarvis pada prioritas mereka untuk mempertahankan Lorenzo, juga bukan hal mudah. Sebab Lorenzo hanya butuh paket motor yang sangat kompetitif. Jika Yamaha gagal memenuhi kebutuhan tersebut, maka kepindahan ke tim lain seperti Ducati atau Honda, peluangnya sangat besar.
"Ingat, Ducati punya banyak uang, mereka juga punya kemauan untuk tampil kompetitif lagi, jadi bukan tidak mungkin mereka bisa mendapatkan pembalap mana pun. Tapi sekarang Jorge Lorenzo tidak menjalin hubungan apa pun dengan Ducati. Yang jelas dia hanya senang berada di tim Yamaha," tegasnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Lorenzo. Dalam rangkaian acara yang dijalaninya di Jakarta, dia sempat memberikan ketegasan bahwa spekulasi dari negerinya tersebut tak berdasar.
"Ketika menjadi seorang pembalap yang mampu tampil kompetitif, maka semua tim besar akan melirik Anda. Itu normal. Saya hanya ingin menegaskan, tidak ada hubungan dengan pabrikan lain. Rumor prakontrak dengan tim Ducati itu tidak benar," ujar Lorenzo.
Lorenzo tak mau kabar-kabar tersebut mengganggu fokusnya menuju musim baru. Menurutnya, fokusnya saat ini hanya pada Yamaha dengan tujuan segera mendapatkan negosiasi perpanjangan kontrak baru dengan pabrikan asal Jepang itu. Selain itu, dia memberikan syarat pada Yamaha.
"Prioritas saya sekarang adalah mulai bernegosiasi secepatnya dengan Yamaha, untuk menentukan perjalanan di musim-musim berikutnya. Saya hanya ingin mengakhiri karir balap bersama tim ini. Jika performa motor lebih baik dari musim lalu, maka itu akan mempermudah untuk mengambil keputusan," lanjutnya.(ady/jpnn)