La Liga Diguncang Kasus Pajak

Olahraga | Rabu, 18 Desember 2013 - 06:08 WIB

SPANYOL (RP) - Gemilangnya La Liga sedang terancam. Uni Eropa (UE) sedang mengusut perkara pajak yang melibatkan tujuh klub Spanyol. Klub-klub tersebut dianggap mendapatkan "hak istimewa" secara ilegal dari pemerintah.

Tujuh klub itu adalah Real Madrid, Barcelona, Osasuna, Valencia, Athletic Bilbao, dan Elche. Mereka berlaga di Primera Division. Satu klub lagi dari segunda division (divisi dua) Hercules. Modusnya, pemerintah setempat memberikan kelonggaran pajak bagi klub tersebut. Caranya dengan memperlakukan mereka bukan sebagai perusahaan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hal itu memang meringankan beban klub. Imbasnya, pihak klub meraup keuntungan lebih banyak. Tapi, "niat baik" itu justru dianggap pelanggaran berat oleh UE. Mereka akan memproses tujuh klub dengan undang-undang pajak yang mengikat negara-negara anggota UE.

Perkara yang dituduhkan kepada klub-klub berbeda-beda. Real, Barca, Bilbao, dan Osasuna dituduh mendapatkan keringanan pajak. Real juga diselidiki karena pembelian tanah sebagai fasilitas latihan diduga ada unsur rekayasa. Sedangkan Bilbao diselidiki dalam dugaan penggunaan APBD di pembangunan stadion anyar San Mames.

   

Sementara itu, Valencia, Hercules, dan Elche diselidiki karena diduga mendapatkan bantuan dari lembaga keuangan Valencia. Pemerintah kota dilaporkan memberi jaminan pinjaman untuk tiga klub tersebut hingga total EUR 118 juta atau setara Rp 1,9 triliun.

Tentu saja pemerintah Spanyol tak tinggal diam. "Jelas bahwa pemerintah akan fight untuk membela klub. Mereka adalah brand Spanyol," tegas Menlu Spanyol Jose Manuel Garcia-Margallo seperti dilansir Football Espana.

    

Garcia-Margallo mengaku sudah menginformasikan hal ini kepada klub. Tujuh klub itu diberi waktu satu bulan untuk menyiapkan deklarasi bersama terhadap kasus tersebut.

    

Di bagian lain, "Menpora-nya Spanyol" Miguel Cardenal menolak tudingan itu. Menurut dia, justru pajak yang dihadapi tim-tim Spanyol lebih banyak dibanding klub Prancis, Inggris, Jerman, dan Italia. "Kami tak mau kasus ini merusak citra sepak bola Spanyol," tegasnya. (aga/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook