YANGON (RP) - Kekalahan yang berbuntut aksi kerusuhan di luar Thuwanna Youth Training Centre (YTC) Stadium, Yangon, Senin malam lalu (16/12) bakal berbuntut panjang. Federasi Sepak Bola Myanmar (MFF) kini menunggu turunnya sanksi dari AFC terkait dengan aksi pendukung yang tidak sportif setelah kekalahan 0-1 dari Indonesia.
Berawal dari masuknya penonton ke lapangan, yang kemudian diikuti dengan perusakan kursi-kursi stadion, kerusuhan lebih luas terjadi di luar stadion. Bahkan, bus yang mengangkut timnas Indonesia dan Myanmar harus menunggu dua jam untuk bisa keluar dari stadion. Demikain pula, rombongan jurnalis Indonesia harus dikawal polisi untuk keluar dari stadion.
Kekhawatiran akan sanksi tersebut diungkapkan Presiden Myanmar Football Federation (MFF) U Zaw Zaw kemarin pagi (17/12). Menurut Zaw, pihaknya menyesalkan kejadian yang terekam di layar televisi setempat itu. "Padahal, kami sudah menyiapkan antisipasi untuk kemungkinan terburuk setelah kejadian. Tapi, kami tetap kecolongan. Semoga tidak ada sanksi yang berat bagi kami," ujarnya di kantor MFF.
Zaw menyebut ekspektasi publik Myanmar kepada timnya sangat tinggi. Tidak berlebihan mereka begitu kecewa gagal lolos. Padahal, dalam pertandingan melawan Indonesia tersebut, mereka hanya membutuhkan hasil seri.
Ke depan, Zaw mengharapkan tragedi pada Senin malam lalu itu menjadi pengalaman bagi pihaknya untuk mengelola sepak bola lebih baik. "Sudah cukup sekali kami mengalami sanksi. Kami tidak ingin kena lagi," ungkapnya. Myanmar pernah disanksi dari babak kualifikasi Piala Dunia 2012 setelah pertandingan melawan Oman terhenti.
Bersama Zaw, deputi dari pihak kepolisian Yangon, Min Aung, dalam konferensi pers kemarin. Pria berpangkat kolonel itu menyatakan, pihaknya sudah memproses secara hukum beberapa pendukung Myanmar yang menjadi aktor di balik kerusuhan kemarin. "Setidaknya ada delapan orang yang kami amankan. Dua orang di antara mereka adalah yang masuk ke tengah lapangan," klaimnya.
Bersamaan dengan pertemuan tersebut, pihak MFF juga secara resmi menyatakan bahwa pelatih Park Sung-hwa diberhentikan dari jabatannya. Pemberhentian itu didasarkan kepada track record pelatih Korsel tersebut selama membesut Kyaw Ko Ko dkk. Puncaknya adalah blundernya di pertandingan melawan Indonesia kemarin. (ren/dra/c)