PODSI Bengkalis Pertanyakan Boikot Inhu

Olahraga | Jumat, 18 November 2022 - 16:04 WIB

PODSI Bengkalis Pertanyakan Boikot Inhu
Pendayung 10 putra jarak 1000 M saat meraih medali perak. (ISTIMEWA)

TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) -- Munculnya pemberitaan tentang boikot serta tuduhan yang disampaikan oleh Pengurus Dayung Inhu, M Ridwan, membuat Pengurus PODSI Bengkalis angkat bicara.

Ketua Umum PODSI Bengkalis, Syaukani Al Karim, ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (17/11/2022) mengatakan, tuduhan yang dilontarkan tersebut sangat tidak berdasar, aneh dan terkesan mengada-ada, karena sebelum pertandingan dilaksanakan, lebih dulu dilakukan verifikasi peserta, dan kemudian disahkan secara bersama.


"Tuduhan itu mengada-ada. Silakan tunjuk hidung, kabupaten mana yang menggunakan atlet Sea Games, jangan digeneralisir. Khusus untuk PODSI Bengkalis, tim putri yang telah medapatkan medali emas, baik perseorangan putri 1.000 meter, maupun yang 1.000 meter 10 pendayung, tak satupun berisi atlet Sea Games. Jangankan Sea Games, bahkan atlit nasional pun tidak ada. Jangan karena gagal mendapatkan medali emas, lalu mengeluarkan tuduhan yang tak berdasar. Semestinya, kalau ingin protes, ya pada saat verifikasi," ungkap Syaukani dengan kesal.

Kekesalan Syaukani semakin menjadi, karena nomor yang dihilangkan akibat peristiwa itu, adalah nomor unggulan Bengkalis dalam meraih medali emas, yaitu nomor Cano Putra 200 meter, Nomor Putri 200 meter 10 pendayung, dan Mix 200 meter 20 Pendayung.

"Menurut saya, ini sikap yang tidak sportif. Dalam olahraga, kalah menang itu biasa, tapi sportivitas, harus selalu dijunjung tinggi. Bak kata pepatah, jangan karena buruk rupa, cermin yang dibelah," kata Syaukani.

Senada dengan Syaukani, pelatih Atlet Dayung Bengkalis, Riki, juga menyesalkan pernyataan tersebut. "Tuduhan tersebut berlebihan. Atlet kita siap bertarung, karena kita berlatih dengan keras, bukan karena hal lain. Silakan di cek, tak ada atlet Sea Games di tim kita. Saya menduga, sikap ini muncul, karena dalam pertandingan final 2 hari tersebut, mereka gagal meraih medali emas. Semua atlet sudah diverifikasi dan sudah mengikuti technical meeting, dan menurut ketentuan, tak ada lagi persoalan," kata Riki.

Menurut Riki, penghilangan nomor yang menjadi unggulan PODSI Bengkalis itu, tentu merugikan kontingen Bengkalis, karena peluang medali emasnya sangat tinggi.

"Kondisi ini tentu merugikan kita, dan adik-adik atlet yang sudah berlatih keras di 3 nomor tersebut, mereka sempat menangis, karena kehilangan peluang yang sudah terlihat di depan mata. Namun setelah kita tenangkan, adik-adik atlet kembali bersemangat untuk memperjuangkan medali yang  tersisa. Insya Allah, kita akan menambah medali. Doakan kami," ungkap Riki dengan Optimis.

Laporan: Erwan Sani (Telukkuantan
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook