Laporan JPNN, Misano
SATU kecelakaan memberikan dampak besar pada perburuan gelar juara MotoGP 2012. Andalan Repsol Honda Dani Pedrosa gagal melanjutkan lomba setelah mengalami kecelakaan di lap pertama. Insiden tersebut membuatnya ketinggalan 38 poin dari Jorge Lorenzo (Yamaha Factory) saat musim 2012 menyisakan lima balapan.
Pertarungan perebutan gelar juara di MotoGP 2012 memang praktis menyisakan Lorenzo dan Pedrosa setelah cedera parah yang menimpa Casey Stoner. Stoner sudah absen di dua balapan dan diperkirakan baru akan balapan lagi di MotoGP Australia.
Kubu Honda pun harus bersiap kalah dari Yamaha di awal era 1.000cc. Perhitungannya, masih ada 125 poin maksimal yang tersedia jika seorang pembalap selalu menang. Jadi, kalau pun Pedrosa menang terus di lima balapan tersisa, tak menjamin dia meraih gelar juara. Di sisi lain, Lorenzo cukup berada di dua besar untuk meraih jaminan gelar juara.
Pedrosa butuh keajaiban, selain berharap hasil buruk dari Lorenzo. Tapi, pembalap yang di MotoGP selalu bersama Honda itu belum mau menyerah. Baginya persaingan belum berakhir.
‘’Kejuaraan belum berakhir bagi saya, masih ada lima balapan dan kami akan berusaha menampilkan yang terbaik,’’ tutur Pedrosa.
‘’Sudah jelas makin terjal bagi saya, tapi saya akan memperlakukan tiap balapan denganc ara yang sama. Kami sudah mendapatkan yang lebih baik sejauh ini, motor dan cara membalap saya,’’ lanjutnya.
Pedrosa mengakui Sirkuit Misano Marco Simoncelli akhir pekan lalu memberinya momen buruk. Satu kesialan yaitu kegagalan krunya membuka pembungkus ban depan, masih bisa diterimanya. Tapi, ditabrak Hector Barbera (Pramac Ducati) di Tikungan 6 dan membuatnya out dari balapan, membuatnya tak bisa berbuat apa-apa.
‘’Setelah diputuskan harus start dari belakang, saya kecewa, tapi saya berusaha lebih baik. Saya berusaha tetap fokus, tak membuat kesalahan di lap pertama, membuat gerakan yang mulus saat menyalip,’’ terangnya.
Namun, setelah menyalip Barbera dan Randy de Puniet (Aspar-Aprilia) di tikungan 6, dia terlalu dekat dengan motor Barbera. Ban depan Barbera menyundul bagian belakang motor Pedrosa yang berakibat keduanya tergelincir.
‘’Saat itu saya sudah berada di posisi kedelapan atau kesembilan. Jika itu tak terjadi, saya yakin bisa mengejar ke depan,’’ sesal Pedrosa.
Di lain pihak, Lorenzo mengakui hasil balapan di Misano tersebut merupakan keberuntungan. Di saat performa motornya kurang bagus, dia lepas dari kejaran pesaing utamanya. Insiden yang menimpa Pedrosa itu mengingatkannya pada nasib sial yang didapatnya di MotoGP Belanda. Saat itu dia keluar di lap pertama karena motornya terseret motor Alvaro Bautista (Honda Gresini) yang tergelincir di tikungan pertama.
‘’Segala sesuatu bisa terjadi dalam satu balapan. Kadang di luar kendali, anda bisa out dari balapan tanpa membuat kesalahan. Kami harus menghindari risiko sekecil apa pun di balapan berikutnya. Tetap cepat karena kami tak boleh di luar podium,” jelas Lorenzo. (kom)