JOGJAKARTA (RP) - Aroma kebangkitan yang disuarakan klub bola voli putra Surabaya Samator gagal terwujud dalam seri kelima putaran pertama Proliga 2012 ini. Ambisi Samator tersebut digagalkan Jakarta Sananta dengan skor 1-3 (18-25, 25-17, 23-25, 22-25) dalam hari kedua Proliga di GOR Amongrogo Jogjakarta, sore Sabtu (17/3).
Hasil tersebut membuat klub jawara Proliga tiga edisi itu harus bekerja ekstra keras dalam tujuh pertandingan di putaran kedua nanti supaya bisa mengamankan langkahnya untuk menembus babak final four. “Kami akui sampai sekarang permainan anak-anak memang masih belum matang. Tapi kami siap membalasnya di seri Banyuwangi nanti,” ujar trainer Samator Joni Sugiyatno.
Pertandingan kemarin, permainan Samator sebenarnya sudah mampu mengimbangi Sananta yang banyak bergantung dengan legiun asingnya, Dariel Garcia Cortina. Terbukti, permainan yang ditunjukkan Bagus Wahyu Ardyanto dkk sempat bisa membalikkan keadaan di set kedua.
Peran pemain asing asal Sri Lanka sudah mulai kelihatan dalam pertandingan tersebut. Bermain sebagai open spiker, Gayan Madushanka masih mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya. Sayangnya, mental pemain muda Samator tetap saja menjadi biang kekalahannya yang keenam selama putaran pertama.
Joni yang juga mantan pemain nasional itu menyebut bahwa kelemahan mendasar di mental bertanding tersebut merembet ke faktor teknis. Terutama lemahnya penerimaan bola (receive) yang sering berbuah poin kepada lawan. “Tapi, dari grafik permainan anak-anak sudah mulai menunjukkan peningkatan. Tinggal ditunggu bagaimana hasil di pertandingan berikutnya,” beber Joni. Malam ini, Samator akan mengawali misi kebangkitannya di putaran kedua melawan Jakarta BNI 46.
Permainan Sananta sendiri bisa dibilang tidak begitu konsisten. Joko Murdianto dkk sempat menyerah di set kedua. Syaifullah menyebut, rotasi pemainlah yang membuat anak asuhnya sempat ketinggalan di set kedua. “Beruntung strategi kami berhasil. Dan kami bisa menang di set ketiga,” imbuh Syaifullah.(jpnn)