Laporan EDWAR YAMAN, Pekanbaru
SMA Santa Maria Pekanbaru, satu-satunya sekolah yang selalu tampil di final Honda DBL Riau Series. Kecuali tahun lalu, sekolah yang berada di Jalan Ronggo Warsito itu keluar sebagai kampiun. Mereka ingin menjaga tradisi itu di Honda DBL 2012.
Bahkan Santa Maria satu-satunya sekolah yang tim putra-putrinya merasakan juara Honda DBL. Tim putra Saintz (julukan Santa Maria) jadi juara pada Honda DBL 2008. Yang fenomenal tentu saja tim putri mereka yang selalu masuk final di tiga edisi terakhir. Setelah juara pada 2009 dan 2010, mereka berkesempatan hattrick gelar tahun lalu. Sayang di partai final tim besutan Zakirman Tanjung itu dijegal tim luar kota SMAN 1 Rengat.
Mereka juga selalu menyumbang pemain masuk skuad firts team Riau setiap tahun. Sejak first team (sebelumnya tim juara) pada 2009 mengikuti DBL Camp di Surabaya, selalu ada wakil Santa Maria. Robi Bintara Tanzil, Dewinta Azali dan Venny Sanjaya (2009), Wilam Tanjaya, Meliana Oyonk dan Fransiska Lawer (2010) serta Monica Halim (2011), plus pelatih Zakirman Tanjung (2010) dan Dewit (2011).
Tahun ini Zakirman Tanjung yang juga guru olahraga Santa Maria masih membesut tim putri. Sementara tim putra dibesut Mario Luther. Santa Maria tetap punya asa besar menjaga tradisi bagus di Honda DBL. Hasil drawing, Rabu (15/2) lalu tim putri Santa Maria menghadapi SMAN 3 Pekanbaru. Lawan yang tak mudah. Pasalnya SMAN 3 juga punya tradisi bagus di Honda DBL, finalis pada 2008 dan 2010.
Sadar akan persaingan ketat tahun ini, tim putra-putri Santa Maria latihan serius. Di Riau Pos Honda HSBL, tim putra Santa Maria mampu menembus semifinal, namun kalah dari SMAN 8 Pekanbaru. Sementara tim putri dijegal SMA Olahraga di babak pertama. SMA Olahraga sendiri keluar sebagai juara.
“Tim putri kami tidak bisa dicoret di persaingan perebutan gelar. Honda DBL ini adalah target tertinggi kami. Saya pikir kami bisa bersaing. Secara kekuatan memang tidak setangguh dua dan tiga tahun lalu, tapi secara mental inilah keunggulan kami,” terang Zakirman.(das)