Sepakbola Porwanas Riau Dihentikan Sulawesi Selatan

Olahraga | Selasa, 17 September 2013 - 08:14 WIB

BANJARMASIN (RP) - Langkah tim sepakbola PWI Riau di Porwanas XI 2013 Banjarmasin Kalimantan Selatan terhenti di babak perempatfinal.

Dalam perebutan tiket semifinal di Stadion Barakat Martapura Kalsel, Senin (16/9) pagi, Riau menyerah dari PWI Sulsel dengan skor 0-4.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dengan demikian sepakbola Riau juga gagal mempertahankan prestasi Porwanas X 2010 Palembang yang saat itu meraih perunggu.

Kegagalan ini juga harus dibayar mahal, karena defender andalan PWI Riau Yudi Waldi harus ditandu keluar ketika pertandingan baru berjalan tiga menit.

Yudi mengalami luka robek di pelipis mata kirinya, berbenturan dengan pemain lawan saat mengamankan wilayahnya. Yudi juga sempat dilarikan ke RSUD Ratu Zalecha Martapura. Tidak hanya itu saking kerasnya pertandingan, wasit pun mengeluarkan empat kartu kuning untuk Sulsel dan Riau.

Manajer sepakbola Riau Almudazir mengatakan, timnya menerima kekalahan ini, namun ketika mengetahui di tim Sulsel memakai jasa anak muda yang diketahui bermain di Liga Indonesia, muda dan makin lama tenaganya makin oke tentu ini menjadi persoalan lain.

“Tim saya makin siang tenaganya makin habis, sementara lawan makin lama makin bagus, ini membuat kami kalah. Ada indikasi kecurangan di pemain Sulsel, mereka mewartawankan pemain bola.

Selain usia pemain lawan banyak yang muda, tapi saya bangga dengan perjuangan tim saya, dan saya ucapkan selamat buat regenerasi Sulsel yang patut dipertanyakan,” kata Al kepada wartawan usai pertandingan.

Menurut Al, persoalan kepemilikan kartu PWI di tubuh organisasi wartawan ini perlu dipertegaskan untuk Porwanas berikutnya. Artinya, ditegaskannya, Porwanas ini intinya untuk silaturahmi antar wartawan PWI se-Indonesia jadi harus jujur.

“Tapi jika ada kecurangan  dengan mempermainkan kartu PWI tentu akan berdampak buruk. Tadi malah manajer Sulsel mengatakan mereka membuat kartu biru PWI gampang, dan mereka bisa menerbitkan sendiri di daerah, sementara kita harus diterbitkan dari PWI pusat,” jelasnya.

Sementara itu, pelatih sepakbola Riau Abrar juga kagum dengan permainan PWI Sulsel. “Jika diadu dengan PSPS, mereka (Sulsel, red) juga bisa menang jika begini permainannya,” sindir Abrar.(gus)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook