Laporan EKA GUSMADI PUTRA dan DENNI ANDRIAN, Pekanbaru

PSPS menutup kompetisi Liga Super musim ini dengan menempati peringkat 13 klasemen. Meski gagal bersaing di papan atas, PSPS tetap mendapatkan penghargaan lain di kompetisi musim ini. Askar Bertuah dinobatkan sebagai tim fair play oleh PT Liga Indonesia.

Penghargaan ini diumumkan PT Liga Indonesia usai laga Perang Bintang antara tim Bintang ISL melawan Sriwijaya FC. Manajer PSPS, Boy Sabirin pun mengaku terkejut dengan penghargaan ini. ‘’Saya terkejut saat diumumkan di televisi yang menyatakan PSPS sebagai tim fair play,’’ ujarnya.

‘’Namun di satu sisi, kami bangga karena berarti PSPS tetap diperhitungkan di kompetisi musim ini. Setidaknya penghargaan ini merupakan obat dari kekecewaan masyarakat Pekanbaru dan Riau yang mendukung PSPS selama ini,’’ tambahnya.

Lebih lanjut Boy mengatakan penghargaan ini diberikan karena PSPS dinilai sportif bertanding baik itu di laga kandang dan tandang. ‘’Semua ini tak terlepas dari kerja keras pemain, pelatih dan suporter,’’ ujarnya. Namun, apakah PSPS akan mendapatkan uang tunai dari penghargaan tersebut, Boy mengaku belum ada dihubungi pihak PT Liga Indonesia. ‘’Kami tak tahu apakah hanya diberikan trofi atau ada hadiah uangnya,’’ ujar Boy.

Penghargaan sebagai tim fair play ini bukan yang pertama diterima PSPS. Beberapa musim lalu ketika PSPS naik dari Divisi Utama ke Liga Super, PSPS juga mendapatkan predikat yang sama.

Saat ini, PSPS sedang vakum karena pemain diliburkan. Manajemen belum menetapkan kapan akan dilakukan pembubaran tim secara resmi. ‘’Kami masih mencari waktu. Kalau sudah ada waktu maka pemain akan dihubungi lagi,’’ tutur Boy.(ted)