JAKARTA (RP) - Timnas U-22 Indonesia gagal melaju ke putaran final Kejuaraan Asia 2013 setelah hanya menempati posisi ketiga Grup E dan tak bisa menjadi tim terbaik ketiga. Meski gagal, timnas mendapat banyak pelajaran berharga dari babak kualifikasi yang dilangsungkan di Stadion Utama Riau ini.
Asisten pelatih Widodo C Putro mengungkapkan jika banyak sisi positif yang dialami timnas. Di antaranya adalah pemain pemain muda Indonesia sudah bisa memperagakan permainan efektif bola-bola pendek yang mengalir dari kaki ke kaki dan tidak bermain dengan bola-bola jauh.
Menurut Widodo, dengan keunggulan kecepatan yang dimiliki, para pemain Indonesia bisa mencontoh gaya main seperti yang diterapkan Barcelona atau timnas Spanyol. “Dengan postur rata-rata pemain kita yang tak cukup tinggi dan bekal speed yang dimiliki pemain, bermain dengan cara seperti itu sangat cocok,” ujar Widodo.
Widodo menyatakan, dari gelaran kualifikasi kemarin timnas seyogyanya juga bisa mencontoh apa yang dilakukan timnas Jepang yang sempat mengalahkan Andik Vermansyah dkk dengan skor telak 5-1. “Kita mesti belajar dari Jepang. Bagaimana mereka bermain dengan patron yang jelas. Mereka built up dari bawah. Bek mereka berani keluar menyerang dan tahu mengalirkan bola ke mana.
Mereka juga improve sendiri. Positioning play dan kombinasi serangan mereka bagus,” jelas Widodo.
Mantan pelatih Petrokimia Putra Gresik dan Persela Lamongan ini mengungkapkan jika skuad Garuda Muda juga bisa menerapkan pola serupa.
“Tapi saat built up-nya masih bingung. Saat lawan melakukan pressing kita masih gugup,” jelasnya. Kelemahan mencolok lain timnas U-22 di babak kualifikasi kemarin menurut Widodo adalah beberapa pemain masih sering melakukan dribbling dari tengah dan mencoba menembus pertahanan lawan sendirian dan masih kurang disiplinnya barisan pertahanan.
Soal stamina Widodo mengatakan jika kondisi fisik pemain tergolong bagus jika menilik persiapan yang hanya satu bulan. “Sementara kita mendapat informasi jika tim Jepang sudah disiapkan berkesinambungan sejak mereka berusia 14 tahun,” urainya.(ali/jpnn)