Laporan DENNI ANDRIAN, Pekanbaru denniandrian@riaupos.co
Perjuangan PSPS untuk lolos dari ancaman degradasi semakin berat. Hal ini diakui caretaker pelatih PSPS, Afrizal Tanjung usai timnya dikalahkan Persiba 1-2 di Stadion Rumbai, Rabu (15/5). Apalagi, saat ini PSPS menempati dasar klasemen sementara karena Persidafon Dafonsoro berhasil menahan imbang 1-1 Sriwijaya FC di Stadion Jakabaring Palembang, Kamis (16/5).
Namun, Afrizal tetap optimis. “Ya, langkah kami untuk lepas dari ancaman degradasi semakin berat. Namun, kami harus tetap optimis karena peluang lolos masih terbuka meski kecil,” ujar Afrizal Tanjung kepada Riau Pos, kemarin.
Perjuangan semakin berat karena PSPS kembali ditinggalkan pemain asing. Kamis (16/5), Ndiaye Pape Latyr meninggalkan Pekanbaru menuju Jakarta. “Sebenarnya Pape masih diperlukan.
Tapi kalau dia tak mau bermain bersama kami maka untuk apa dipertahankan,” ujarnya.
Pape dipastikan tak dibawa saat PSPS tandang ke Persidafon, 22 Mei mendatang. Namun, Afrizal optimis PSPS bisa lebih baik tanpa Pape.
“Anak-anak mulai menunjukan permainan yang meningkat saat lawan Persiba. Tapi evaluasi tetap dilakukan,” ujarnya.
Dengan waktu yang tersisa, tim pelatih melakukan pembenahan terutama di sektor pertahanan.
“Untuk lini depan dan tengah mulai nampak kerjasamanya. Namun, koordinasi lini belakang yang masih perlu diperbaiki di waktu yang tersisa,” ujarnya.(aga)