AS ROMA VS REAL MADRID

Bolehkah AS Roma Bermimpi?

Olahraga | Rabu, 17 Februari 2016 - 15:39 WIB

Bolehkah AS Roma Bermimpi?
Upaya Allesandro Florenzi menghentikan kecepatan Cristiano Ronaldo, akan menjadi salah satu pemandangan yang menarik saat AS Roma menjamu Real Madrid dalam babak knock-out Liga Champions, dinihari nanti di Olimpico. (MIRROR)

ROMA (RIAUPOS.CO) – Kalau di level lokal, AS Roma bisa dibilang sama-sama tim elite dibandingkan dengan Real Madrid. Namun, apabila membandingkan kedua tim tersebut di level Eropa, terutama Liga Champions, ibarat apel berbanding kesemek.

Bagaimana tidak, Madrid adalah tim dengan rekor koleksi trofi Liga Champions terbanyak dengan sepuluh gelar. Lalu Roma hanyalah tim yang baru sekali menggapai final Liga Champions, kala masih bernama European Cup pada 1984.

Baca Juga :Mbappe Ramaikan Bursa Transfer Eropa Awal Tahun

Jadi, kalau banyak yang menyangsikan Roma bisa menaklukkan Madrid pada babak 16 Besar Liga Champions, cukup masuk akal. Ibarat serigala menatap rembulan yang tak teraih. Tetapi, tentu tidak haram bagi Roma untuk bermimpi bisa mengalahkan Madrid pada first leg babak 16 Besar dini hari nanti (siaran langsung RCTI pukul 02.45 WIB).

Berulangkali I Lupi alias Serigala (julukan Roma), meretas jalan menggapai final, tetapi apa daya tangan tak sampai. Hanya bisa gigit jari. Berulangkali pula, sejak kekalahan di final oleh Liverpool melalui adu penalti pada 1984, delapan kali mereka mencapai fase knock-out dan selalu gagal mengulang sukses masa silam.

Paling mentok Roma hanya menggapai perempatfinal pada 2006-2007 dan 2007-2008. Menariknya, sosok di belakang prestasi terbaik Roma itu adalah Luciano Spalletti. Sekarang, bersama pelatih plontos itu harapan kembali diapungkan.

 ’’Itu sulit, tetapi itu bukan hal yang tidak mungkin,’’ ungkap gelandang Roma, Seydou Keita kepada Roma Radio.

Benar kata Keita. Keunggulan sejarah, pencapaian, dan rekor head-to-head bisa dihentikan dengan dua hal. Pertama, dengan kutukan tanah Italia di dalam histori Madrid. Klub terkaya di dunia itu sudah delapan kali berkunjung ke Italia. Hasilnya, empat kali imbang dan empat kali Madrid terkapar di Italia.

Roma merupakan salah satu tim penakluk Madrid di Italia bersama AC Milan, Torino, dan Juventus. Bukan hanya menaklukkan Madrid di Italia, di Madrid pun Roma pernah melakukannya pada edisi 2007-2008. Dari situlah muncul faktor kedua, yang bernama Spalletti. Di bawah arahan Spalletti pada 2007-2008, Roma menyingkirkan Real pada babak 16 besar melalui double KO. Menang 2-1 di Olimpico dan 2-1 di Santiago Bernabeu.

 ’’Dari kemampuan kami sendiri saja kami sudah konfiden untuk bisa mengalahkan mereka. Ditambah dengan kehadirannya (Spalletti, red). Dia akan mempelajari cara terbaik untuk memenangi pertandingan itu,’’ tutur pemain yang sudah akrab dengan Madrid karena pernah bermain di Barcelona dan Sevilla itu.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook