JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kerja keras ditunjukkan tim sprint atletik Indonesia menyongsong kejuaraan Asian Indoor 2016 di Doha, Qatar pada 19 Februari nanti. Setidaknya ada empat sprinter yang akan diberangkatkan PB PASI di ajang tersebut. Masing-masing dua atlet putra dan putri.

Mereka antara lain, Fadlin, M Rozikin, Tri Setyo Utami, dan Lusiana Satriani. Keempat pelari ini akan tampil di nomor 60 meter. Sejak awal tahun lalu, mereka digenjot dalam latihan ketat di Stadion Atletik Madya, Senayan. Hari ini (14/2) diproyeksikan akan menjadi latihan  terakhir mereka sebelum bertolak ke Doha.

Aspek fisik menjadi perhatian PB PASI dan tim pelatih pelatnas atletik. Kabidbinpres PB PASI Paulus Lay mengatakan, untuk ajang Asian Indoor di Doha, ada target yang sudah dipatok timnya buat atlet pelatnas. Target yang dimaksudkan adalah catatan waktu yang optimal.

‘’Sektor putra, di 60 meter jangan lebih dari 6,7 detik. Sedangkan putri, 7,6 detik,” sebut Paulus. Menurut pria asal Solo tersebut, catatan waktu di 60 meter harus bisa dipertajam para sprinter pelatnas. Sebab, meski hanya di 60 meter catatan tersebut akan berdampak signifikan dalam penampilan mereka saat tampil di 100 meter.

‘’Jadi arrange 60-80 meter itu sprinter bisa memaksimalkan absolute speed, kalau itu dipertahankan, catatan di 100 meter nanti juga akan mendapatkan pengaruh,” terangnya. M Rozikin salah satu atlet yang diberangkan ke Doha mengaku bahwa dirinya siap mengemban tugas negara tersebut.

Bagi dia, tampi di ajang internasional menjadi tantangan tersendiri yang harus diselesaikan dengan indah. ”Persiapan kami selama ini selalu maksimal, fisik juga dapat porsi besar,” katanya.

Sementara itu, Iswandi sprinter pelatnas lainnya tengah disiapkan untuk tampil di IAAF World Indoor Championships di Portland Amerika Serikat awal Maret mendatang. Pelari asal Nusa Tenggara Barat itu menjadi salah satu tumpuan Indonesia di nomor jarak pendek. ”Iswandi juga kami harapkan bisa memberikan penampilan terbaik di Amerika Serikat nanti,” timpal Paulus.(nap/jpg)