PSPS Menyerah Dikandang "Singa"

Olahraga | Jumat, 17 Februari 2012 - 06:38 WIB

PSPS Menyerah Dikandang "Singa"
Pemain Arema Indonesia, Feri Aman Saragih menghindar tekel Patrice Nzekou saat menjamu PSPS Pekanbaru di Stadion Kanjuruhan, Malang, Kamis (16/2/2012). (Foto: JPNN)

PEKANBARU (RP)- PSPS harus pergi dengan wajah kecewa. Penampilan anak-anak PSPS Pekanbaru pada laga tandang menghadapi Arema Malang, Kamis (16/2) petang kemarin menjadi pukulan telak. Gagal mendapatkan poin, PSPS malah ditekuk dua gol tanpa balas oleh Arema.

Dihadapan pendukungnya, Singo Edan —julukan Arema— merobek gawang PSPS yang dikawal kiper Fance Haryanto lewat gol yang diciptakan Dicky Firasat pada menit ke-22 serta Arif Arianto di awal-awal babak kedua.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Pelatih PSPS, Mundari Karya usai pertandingan memberikan sedikit komentar. Menurutnya, tim asuhannya merobek gawang PSPS yang dikawal kiper Fance Haryanto lewat gol yang diciptakan Dicky Firasat pada menit ke-22 serta Arif Arianto di awal-awal babak kedua.

Pelatih PSPS, Mundari Karya tidak banyak berkomentar setelah pertandingan kemarin. Menurutnya, tim asuhannya masih terlalu sulit menembus solidnya pertahanan Arema. Terlebih keberuntungan juga berada di tim tuan rumah, sebab beberapa kali peluang emas yang tercipta gagal menghasilkan gol.

‘’Permainan tim sangat bagus, namun lawan lebih siap menghadapi pertandingan. Kami juga sulit menggalang serangan dari lini tengah karena minimnya koordinasi di depan, sehingga sering kehilangan bola,’’ kata Mundari Karya saat dihubungi Riau Pos usai pertandingan.

Pertandingan kemarin sempat diguyur hujan di babak pertama. PSPS yang memakai kostum tandang, dengan perpaduan merah-merah langsung mendapat tekanan dari lawan. Arema berusaha mencetak gol cepat agar bisa mengatur permainan. Gawang PSPS yang dijaga Fance Harianto akhirnya bobol saat pertandingan berjalan 22 menit lewat Dicky Firasat.

PSPS juga mampu mengancam gawang Arema. Beberapa kali Dzumafo dan Patrice Nzekou mendapatkan peluang mencetak gol lewat serangan balik. Sayang dua pemain asal Kamerun ini gagal memanfaatkan peluang menjadi gol. Penampilan kiper baru Arema Ahmad Kurniawan juga menjadi salah satu penghalang PSPS mencetak gol.

Gelandang Arema, Arif Ariyanto juga sempat mengancam gawang PSPS. Arif lepas dari kawalan Ambrizal dkk dan berhasil melepaskan tembakan kaki kiri yang cukup keras, namun masih melenceng di sisi kanan gawang Fance.

PSPS terus berusaha membongkar pertahanan lawan yang dikoordinir Seme Pierre Patrick. Mundari Karya memutuskan untuk melakukan penggantian dua pemain sekaligus, April Hadi dan Ade Suhendra ditarik sekaligus pada menit 37. Dengan memasukkan Zainal Arif dan M Isnaini diharapkan bisa menambah daya gedor tim berjuluk Askar Bertuah.

Di babak kedua, PSPS bisa menguasai permainan. Asyik menyerang, membuat lini belakang PSPS kewalahan menahan serangan balik yang digalang Marcio Sousa. Petaka terjadi pada menit 50 dimana Arif Arianto menambah keunggulan tuan rumah, setelah berhasil menyambut umpan Marcio Souza dari sudut sempit.

PSPS terus melancarkan serangan untuk memperkecil ketinggalan. Berkali-kali, Patrice Nzekou memberikan umpan ke Dzumafo dan Zainal. Lagi-lagi, pertahanan Arema tetap sulit ditembus.

Memasuki menit 70, Patrice Nzekou melakukan shooting ke gawang Arema dari luar kotak 16, namun bola membentur mistar gawang. Walau sempat membentur tubuhnya, namun, penjaga gawang Ahmad Kurniawan masih berhasil menyelamatkan gawangnya.

Malah Arema kembali melakukan serangan balik lewat pemain pengganti, Khusnul Yuli membuat Dedi Gusmawan harus menjatuhkannya dan berbuah kartu kuning. Beruntung, tembakan Marcio Souza yang mengambil tendangan bebas masih melambung di atas mistar gawang.

Ahmad Kurniawan bisa dibilang sebagai penyelamat timnya. Sebab, sepakan keras yang dilayangkan Patrice Nzekou maupun beberapa serangan dari sayap yang dilakukan Zainul Arif berhasil ditepis.

Semangat dan keyakinan para pemain PSPS untuk memperkecil keunggulan masih belum memperlihatkan hasil hingga sepuluh menit terakhir pertandingan. Mundari memasukkan Gusripen Effendi pada menit 82 dengan menarik keluar Dedi Gusmawan.

Akhir babak kedua, Park Chul Hyung mendapat kartu kuning setelah menjatuhkan Agung Suprayogi.

Tambahan waktu empat menit diberikan panitia ISL pada pertandingan kemarin, PSPS tetap tidak bisa memperkecil kekalahan. Bahkan, detik-detik terakhir pertandingan, Agung Suprayogi beberapa kali berhasil mengancam pertahanan PSPS. Bahkan, sebuah serangan yng dibangun anak-anak Arema sempat nyaris membuahkan gol. Syukurnya, saat itu, masih ada  Gusripen yang mampu membuang bola menjauh dari gawang yang sudah tidak terkawal Fance.

Dengan kekalahan ini,langkah PSPS untuk menggalang poin dari partai tandang memang terasa makin berat. Namun, tekat untuk menang harus ditanamkan oleh Ambrizal dan kawan-kawan. Pada laga selanjutnya,Ahad (19/2), PSPS akan menghadapi Persela Lamongan. (egp)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook