KEJUARAAN BULUTANGKIS BEREGU PUTRA AXIATA CUP 2012

Sistem Home and Away, Boleh Pakai Pemain Asing

Olahraga | Jumat, 17 Februari 2012 - 06:33 WIB

Salah satu grup perusahaan telekomunikasi terbesar di Asia, Axiata Group Berhad, menjadi sponsor tunggal kejuaraan bulutangkis antar-negara di Asia Tenggara, Axiata Cup 2012.  Yang unik, selain akan memainkan sistem home and away saat semifinal hingga final, setiap negara boleh mengontrak pemain asing terbaik non Asia Tenggara.

Laporan HARY B KORI’UN, Kuala Lumpur

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

DI ruangan terbuka lantai 10 Gedung Axiata Center Jl Stesen Sentral 5 Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (8/2) malam pekan lalu, Dato Sri Jamaludin Ibrahim, Presiden dan CEO  Axiata Group Berhad (AGB), tak berhenti menebar senyum dan menyapa satu per satu para jurnalis asal Indonesia yang hadir dalam jamuan makan malam sederhana itu. Bersama Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk (salah satu anak AGB yang beroperasi di Indonesia), Hasnul Suhaimi, Jamaludin ngobrol berpindah-pindah dengan beberapa kelompok jurnalis di beberapa meja.

“Meski lingkupnya Asia Tenggara, tetapi ini akan menjadi sejarah penting bagi perkembangan bulutangkis dunia,” kata Jamaludin Ibrahim. “Di kawasan ini, bulutangkis adalah olahraga yang paling digemari masyarakat setelah sepakbola,” tambahnya menjawab pertanyaan Riau Pos yang diundang dalam acara tersebut.

Bekerja sama dengan Konfederasi Bulutangkis Asia (BAC) dan Total Sport Asia (TSA), Axiata akan menyelenggarakan Kejuaraan Bulutangkis Axiata Cup I 2012 beregu putra memperebutkan hadiah total 1 juta dolar AS (sekitar Rp1 miliar)  yang akan diikuti 8 tim dari 6 negara Asia Tenggara, yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Vietnam dan Filipina. Babak penyisihannya akan dilakukan di Kuala Lumpur dan Jakarta mulai 23 Maret. Indonesia dan Malaysia mendapat kehormatan boleh mengirimkan dua tim. Tim utama Indonesia dan Malaysia akan dipisah dalam pembagian grup yang sekaligus menjadi tuan rumah babak penyisihan grup. Sejak semifinal yang dimainkan pada 30 Maret dan 1 April, format pertandingannya adalah home and away. Partai final akan dimainkan pada 13 dan 15 April.

Selain itu, ada aturan yang memperbolehkan  setiap tim mengontrak dua pemain bintang non-Asia Tenggara, misalnya dari Cina, Jepang, Korea, Denmark dan negara lainnya. Hal ini dimaksudkan agar negara yang masih belum memiliki prestasi seperti Vietnam atau Filipina —jika merekrut pemain bintang asing— bisa mengimbangi Indonesia, Malaysia, Thailand atau Singapura yang memang memiliki bintang berkelas dunia.  

Sekjen BAC Surasak Songvarakulpan, menjelaskan, pihaknya sangat antusias atas kerja sama dengan Axiata untuk membantu menumbuhkan  bulutangkis supaya lebih baik lagi di kawasan ASEAN dan Asia. “Kawasan ini sudah sejak lama memiliki sejarah panjang dan berprestasi tinggi di cabang bulutangkis,  ini harus terus dipelihara dan ditingkatkan,” jelas lelaki asal Thailand ini dalam jumpa pers di sebuah rumah makan di lantai 1 Twin Tower Petronas, Kuala Lumpur,  Rabu (8/2) pekan lalu.

Di bagian lain CEO Grup TSA, Marcus Leur, menjelaskan, pihaknya akan membawa suasana Liga Primer Inggris dalam iven ini dalam hal penggunaan papan digital di pinggir lapangan yang akan digunakan untuk iklan virtual sehingga tak menganggu permainan. “Sudah saatnya  bulutangkis menunjukkan kepada dunia  bahwa ada nilai lebih dalam olahraga. Dengan teknologi mutakhir seperti iklan virtual akan membuat brand berinteraksi dengan cara yang lebih simpel dan menarik dalam olahraga tanpa harus mengganggu permainan,” jelas Marcus.

Menurut Marcus, perusahaan yang dipimpinnya sudah teruji dalam hal pemasaran olahraga yang mencakup pada hak jual siaran televisi dan lainnya, sehingga pilihan atas perusahaannya sebagai event organizer yang menyelenggarakan acara ini, sudah sangat tepat. “Kami selalu mencari inovasi yang terbaik dalam memasarkan iven olahraga, dan kami sudah teruji,” jelas lelaki asal Inggris ini.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook