MANCHESTER (RIAUPOS.CO) - Ruang ganti Manchester United tidak pernah sepi dari friksi. Mulai dari saling menyalahkan antarpemain, mengkritik metode kepelatihan, sampai pemain yang memberontak karena tidak kunjung dilego.
Untuk kasus terakhir, kiper Sergio Romero mengalaminya sepanjang musim lalu. Romero akhirnya baru meninggalkan MU musim panas lalu dengan membela klub promosi Serie A Venezia FC. Gelandang Donny van de Beek juga sempat "memberontak", tetapi berhasil diredam.
Kini, striker Anthony Martial kembali memicu masalah serupa. Martial menolk bergabung dengan skuad MU yang menghadapi Aston Villa dalam matchweek ke-22 Premier League di Villa Park, Ahad (16/1). Pelatih MU Ralf Rangnick yang membukanya ke publik.
Itu setelah Rangnick menjawab pertanyaan media terkait bangku cadangan MU yang lebih sedikit (8 pemain) ketimbang bangku cadangan Villa (9 pemain). Beberapa pemain yang absen sudah diketahui alasannya seperti Paul Pogba, Marcus Rashford, dan Cristiano Ronaldo karena cedera. Sementara Luke Shaw dan Scott McTominay menjalani sanksi kartu. Pertanyaan pun mengarah tentang alasan absennya Martial.
"Anthony (Martial, red) seharusnya berada dalam skuad hari ini (kemarin, red), tetapi dia menolak (bergabung dengan skuad. Itulah yang terjadi," tutur Rangnick seusai United ditahan seri 2-2 di Villa Park kepada Daily Mirror.
Peran Martial tentu penting dengan absennya Ronaldo maupun Rashford. Sebab, Edinson Cavani tidak punya pengganti. Rangnick tidak memungkiri kalau hati Martial sudah tidak lagi berada di United alias ingin dilego pada bursa transfer musim dingin bulan ini. Hanya, belum ada klub yang serius menggaet striker 26 tahun asal Prancis tersebut. Dengan kata lain, Toto –sapaan akrab Martial— tetap harus profesional dan menghormati kontraknya di United.
Hanya, mengutip Instastory Martial, striker yang membela The Red Devils sejak musim 2015—2016 itu membantah tuduhan yang dialamatkan kepadanya. "Aku tidak akan pernah menolak bermain untuk Manchester United. Aku sudah tujuh musim di klub ini. Aku tidak pernah dan tidak akan pernah mencoba untuk tidak menghormati klub ini (MU) dan pendukungnya," tulis Martial seperti dikutip Manchester Evening News.
Terkait kasus Martial, mantan striker United Andy Cole meminta mantan klubnya mencari akar persoalan sebelum mengambil keputusan. Apakah Martial yang salah atau ada cerita lain. "Seperti yang kita semua tahu, selalu ada dua sisi dalam sebuah cerita. Satu berkata satu hal, satu mengatakan yang lain. Di posisi ini, klub harus merunutnya sampai ke dasar," harap Cole kepada Sky Sports.(ren/dns/jpg/jpg)