TURIN (RIAUPOS.CO) - Juventus berada di posisi sulit. Kekalahan dari Benfica di Allianz Stadium pada matchday kedua Liga Champions membuat Si Nyonya Tua terancam tak bisa lolos ke fase knockout.
Pertama kali dalam sepuluh tahun terakhir, Juventus menelan kekalahan di dua pertandingan pertama Liga Champions mereka. Setelah ditekuk Paris saint Germain (PSG), kemarin Juventus dipermalukan Benfica di kandang sendiri.
Sempat memimpin lewat gol Arkadiuz Milik di menit ke-4, Juventus sekali lagi menampilkan pertunjukan horror bagi penggemarnya. Joao Mario dan David Neres pun bisa menjebol gawang mereka di menit ke-43 dan 55 yang memastikan tuan rumah takluk 1-2.
Berkaca pada jalannya pertandingan, ini adalah kekalahan yang pantas bagi Juventus. Selain start bagus, mereka kalah segala-galanya dari Benfica. Dengan dominasi dan peluang yang dimiliki Benfica, Juventus bahkan cukup beruntung hanya kalah satu gol.
Performa buruk Juventus membuat pendukung mereka bereaksi sangat keras. Selain mengolok-olok Massimiliano Allegri dan anak asuhnya di lapangan, desakan pemecatan pada sang allenatore juga muncul seketika.
Reaksi fans cukup masuk akal jika melihat bagaimana mengecewakannya Juventus musim ini. Total dari delapan pertandingan di semua kompetisi, mereka baru meraih dua kemenangan.
Khusus di Liga Champions, tamparan Benfica membuat mereka tertahan di peringkat ketiga klasemen. Dan fakta bahwa mereka kalah di kandang dari Benfica jelas akan membuat siapapun ragu dengan peluang Bianconeri melenggang ke babak 16 besar.
Makanya, Kapten Juventus, Leonardo Bonucci secara terbuka mengakui mereka memang pantas diejek. "Ejekan dari para penggemar cukup adil, hanya sedikit yang bisa kami katakan. Kami kalah dalam pertandingan yang seharusnya kami tidak boleh kalah. Kami pantas mendapatkan ejekan," kata Bonucci kepada Amazon Prime.
Bek Italia itu tak menutupi kekhawatirannya. "Saya khawatir, tidak ada yang disembunyikan. Saya tidak tahu apakah itu karena penurunan fisik atau mental. Sekarang kami hanya harus diam dan bekerja. Situasinya bisa berubah, kami memiliki pemain penting, kami dapat membalikkan keadaan," jelas Bonucci.
Pelatih Massimiliano Allegri sendiri mengatakan ia agak bingung melihat performa timnya. "Sulit untuk menjelaskan apa yang terjadi, tetapi setelah 2-1 pertandingan berakhir. Performanya akan buruk bahkan jika seri," kata Allegri kepada SKY.
Mantan pelatih AC Milan itu menjelaskan, mereka memiliki 20 menit pertama yang bagus dan bisa unggul 2-0. Namun, setelah gol kedua Benfica, pertandingan menurutnya sudah berakhir.
"Saya tidak menyalahkan para pemain untuk apa pun. Kami kehilangan keseimbangan. Kami tidak memiliki kekuatan untuk bermain dan mereka bisa saja mencetak lebih banyak lagi," keluhnya.
Allegri berdalih cedera pemain mengganggu mereka. "Sayangnya, ada banyak pemain yang absen dan pemain yang sama selalu berada di lapangan. Tidak mungkin memberi mereka istirahat," ujarnya.
Di luar dari masalah yang dihadapi, Allegri kini berpikir lebih realistis soal peluang mereka. "Ini adalah momen tersulit di Liga Champions UEFA bagi kami. Ini adalah pertama kalinya dalam sepuluh tahun (kalah di dua pertandingan pertama) terjadi pada kami. Liga Champions rumit, tetapi tidak perlu dikatakan bahwa kami masih bisa lolos," ujarnya.
Pelatih Benfica Roger Schmidt kepada Eleven Sports sementara itu sangat puas dengan kinerja anak asuhnya. "Saya melihat tim yang sangat berani yang ingin bermain ke depan. Hari ini adalah pertandingan Liga Champions yang spesial di Turin," katanya.
Dengan dua kemenangan ini, laga kontra Juventus di Portugal bisa menjadi penentu siapa yang akan lolos dari grup ini. Dan Schmidt sepertinya sangat yakin dengan peluang timnya.
"Kemenangan sangat bagus untuk kepercayaan diri kami. Kita lihat saja. Kami memiliki dua kemenangan dan ini adalah awal yang sangat baik. Kami sekarang harus fokus pada Liga dan, setelah jeda, kami akan menghadapi dua pertandingan sulit melawan PSG," tegas Schmidt.(amr/eca)