Salut Suporter Riau

Olahraga | Senin, 16 Juli 2012 - 08:42 WIB

Salut Suporter Riau
Pemain Timnas Indonesia melakukan selebrasi dengan mendatangi tribun penonton setelah mencetak gol ke gawang Singapura. (Foto: Teguh Prihatna/Riau Pos)

PEKANBARU (RP) - Pasukan Garuda Muda berhasil menutup laga terakhir Kualifikasi Piala Asia U-22 Grup E dengan manis, menang 2-0 atas Singapura di Stadion Utama Riau, Ahad (15/7).

Memang, kemenangan di hadapan 40 ribu suporter yang memberikan dukungan langsung malam tadi tidak bisa mengantarkan Indonesia berlaga di putaran final tahun depan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Namun, bagi skuad Garuda Muda, kemenangan itu dipersembahkan untuk suporter Timnas Indonesia, khususnya yang datang langsung ke Stadion Utama Riau. Rasa salut dan bangga itu salah satunya disampaikan gelandang asal Makassar, Rasyid.

‘’Kami minta maaf karena kami gagal melaju ke babak selanjutnya. Tapi saya dan teman-teman salut dengan sporter Riau khususnya dan Indonesia umumnya yang sudah memberikan dukungan kepada Timnas. Meski tidak lagi menentukan, suporter tetap memberikan dukungan yang dibuktikan tempat duduk stadion yang penuh,’’ ujar Rasyid di Konferensi Pres usai pertandingan malam tadi.

Hal senada juga sempat disampaikan Kubo, penyerang Timas Jepang usai menghadapai Indonesia Kamis (12/7) lalu. Dia secara pribadi dan secara tim mengucapkan terimakasih kepada para suporter Indonesia yang sudah memberikan dukungan meski yang bermain Timnas Jepang.

Sementara itu, pelatih Singapura Mike Wong mengucapkan juga menyatakan salut dengan suporter Riau dan Indonesia umumnya.

‘’Kami memang bermain di Indonesia, tapi kami serasa bermain di negeri sendiri. Tidak ada tekanan baik dari keberadaan suporter yang antusias mendukung Timnas Indonesia, semuanya bersahabat,’’ ujarnya.

Dua gol Timnas di laga malam tadi dicetak Agung Prasetyo. Pemain bernomor punggung 18 tersebut berhasil mengeksekusi penalti pada menit 65. Gol kedua dicetak melalui kaki kanannya tiga menit berselang setelah mampu lolos dari kawalan pemain belakang Negeri Singa itu.

Malam tadi, Timnas Indonesia didampingi langsung pelatih kepala Aji Santoso. Semangat dan daya juang serta mental anak asuhnya sangat diapresiasi sang pelatih selama mengikuti turnamen tersebut. Menurutnya, di laga terakhir kemarin, hanya mental yang dimiliki tim.

‘’Kita sudah pasti tidak lolos, sementara lawan masih berpeluang melaju jika bisa menang, dan bagi kami pertarungan malam ini (malam tadi, red) adalah masalah mental dan terbukti pemain-pemain amatir yang kita bawa punya mental cukup baik dan bisa dimaksimalkan lagi,’’ ungkapnya usai pertandingan.

Aji juga mengapresiasi permainan menghibur yang ditampilkan anak asuhnya. Dari lima laga yang dijalani, terang Aji, para pemain yang bisa tampil bagus. Bahkan beberapa di antara mereka bisa masuk mengikuti Java Cup dan Piala AFF mendatang.

‘’Usai kompetisi ini, semuanya libur hingga PON berakhir. Dan ada beberapa nama yang bisa masuk memperkuat Indonesia di dua ajang besar nantinya, namun pemain belum bisa disebutkan,’’ paparnya.

Sementara itu, pelatih Singapura Mike Wong juga menyatakan lawan yang dihadapi timnya berat. Apalagi para pemain kehilangan konsentrasi di babak kedua yang membuat bersarangnya dua gol ke gawang mereka.

‘’Namun secara keseluruhan, selama lima laga yang dihadapi, para pemain sudah memperlihatkan peningkatan prestasi dan permainan,’’ sebutnya.

Timnas Singapura yang dipersiapkan untuk SEA Games tersebut, lanjut Mike, memang perlu banyak persiapan lagi. Itu yang akan dilakukannya setelah gagal dari iven ini.

Mike juga menanggapi, permainan keras yang ditampilkan timnya sama sekali tidak ada niat provokasi.

Hal serupa disampaikan sang kapten, Al Qaasimy. Menurutnya, dengan keadaan lelah di sepanjang pertarungan berat tersebut, memang kondisi fisik melemah dan tingkat emosi jadi naik.

‘’Tidak ada niat memprovokasi, demikian pula Madhu, semuanya adalah bagian dari permainan,’’ singkat pemain berdarah Indragiri tersebut menimpali.

Kerasnya laga malam tadi menjadikan pencetak dua gol Indonesia, Agung prasetyo harus mendapat kartu merah di tiga menit tambahan waktu karena memukul salah seorang gelandang Singapura, Madhu.

Agung terpancing setelah ditendang dengan bola mati oleh pemain lawan. Selain itu, tercatat dua kartu kuning diberikan kepada pemain Indonesia dan empat kartu kuning kepada anak-anak Singapura.

Di laga malam tadi, Timnas Indonesia langsung menekan pertahanan Singapura. Mencoba bermain dengan tiga striker, anak asuh Aji Santoso mencoba menguasai lini tengah di lapangan pertandingan kemarin. Guliran bola di kedua kubu selama lima menit pertama masih berjalan seimbang.

Lima menit selanjutnya, tepatnya memasuki menit ke-10, Garuda Muda benar-benar merepotkan barisan pertahanan Al Qaasimy Cs. Berawal dari penetrasi di tengah lapangan, gelandang serang Indonesia, Rasyid berhasil menciptakan peluang, namun bola matang dari umpan Agung prasetyo tersebut belum dapat dimaksimalkan untuk menjebol gawang Syazwa.

Indonesia benar-benar bermain habis-habisan di pertandingan tersebut. Berulang kali peluang emas tercipta, baik dari kaki Agung di menit 22, lalu Bima Ragil yang melepaskan tendangan keras dari luar garis putih. Namun peluang tersebut masih tipis di tiang gawang lawan dan beberapa kali membentur tiang gawang.

Lagi, pada menit ke-30, giliran Hendra Adi Bayaw, melalui kecepatannya berhasil masuk ke jantung pertahanan Singapura.

Namun Syazwan nampaknya masih sigap untuk mengalihkan arah bola dengan sedikit sentuhan.

Tim asuhan Mike Wong tersebut nampaknya tak ingin tertekan. Memasuki menit ke-40, mereka mencoba memaksimalkan serangan.

Melalui pemain berdarah India, Madhu, tim Singapura yang mencoba memberikan tekanan masih dapat ditutupi penampilan gemilang Aji Saka yang sudah kembali turun di laga tersebut.

Hadirnya Aji Santoso di pinggir lapangan, setelah sanksi tidak boleh mendampingi tim empat pertandingan yang dijatuhkan FIFA, membuat semangat Garuda Muda naik di pertandingan kemarin.

Terbukti di sisa lima menit pertandingan babak pertama malam tadi, tercatat ada tiga hingga empat peluang emas yang belum bisa dikonversikan menjadi gol. Hingga peluit babak pertama ditiup pengadil di lapangan asal Oman, Yaqoob Said, skor masih tetap tanpa gol.

Memasuki babak kedua, kedua tim sama menerapkan permainan cepat dan saling serang. Namun Garuda Muda masih tetap mendominasi jalannya pertandingan. Akibatnya, kedua tim harus menjalani pertandingan keras di lima menit pertandingan babak kedua berjalan.

Diawali dengan gelandang Singapura, S A Hadi yang dijatuhkan di tengah lapangan oleh Agung Prasetyo pada menit ke-52. Sempat terjadi seteru antara keduanya, yang mengakibatkan wasit memberikan kartu kuning buat Agung dan Hadi.

Tendangan bebas yang didapatkan Indonesia, menjadi sebuah peluang setelah Agung lewat sundulannya masih melenceng di sisi kiri gawang Syazwan.

Lalu, kartu kuning kedua keluar dari saku wasit, setelah Safirul menghantam keras Rasyid di tengah lapangan. Ia langsung ditarik Mike Wong dan digantikan pemain berkarakter menyerang, Amy.

Anak-anak Timnas tahu benar memanfaatkan emosi di kubu lawan. Berulang kali Agung dan Bayaw mengancam gawang Syazwan.

Kedua tim masih sama-sama ngotot hingga menit ke-60 giliran Rasyid yang diganjar kartu kuning karena menghentikan pemain lawan dengan keras dari belakang.

Berawal dari tendangan bebas dari tengah, bola yang bergulir ke arah Agung dapat dikuasai. Bek Singapura, Ali harus menjatuhkannya kembali dengan keras, malangnya pelanggaran tersebut terjadi di dalam kotak penalti. Ali yang sudah mendapat kartu kuning, setelahnya wasit menunjuk titik putih.

Agung yang melakukan eksekusi gagal. Beruntung, sebelumnya sudah ada pergerakan dari salah seorang bek lawan.

Penalti harus diulang dan eksekusi Agung maksimal. Skor berubah menjadi 1-0 untuk keunggulan sementara Indonesia pada menit ke-65.

Menyadari timnya tertinggal, Mike Wong memasukkan Basil dan menarik keluar Shamil. Namun tekanan anak-anak Singapura tetap belum maksimal dengan tambahan dua pemain baru tersebut.

Justru tim asuhan Aji Santoso berhasil mendapat peluang emas lagi. Ini setelah Agung —yang mendapat umpan lambung dari Syahroni melalui serangan balik cepat— berhasil menyusuri sisi kiri pertahanan lawan dan kemudian melepaskan tendangan keras dengan kaki kanan.

Bola sepakan tersebut menembus sisi kanan gawang Syazwan dan menambah keunggulan Indonesia pada menit ke-69.

Tertinggal dua gol, permainan anak-anak Singapura semakin keras. Namun tidak menyurutkan mental Timnas untuk menambah keunggulan. Peluang emas sempat didapatkan Fandi Eko yang lepas sendiri membawa bola hingga berhadapan dengan kiper. Tapi sepakan kaki kirinya masih melenceng jauh.

Memasuki menit 80, Aji memasukkan Kurniawan dan menarik keluar Bima Ragil. Lalu berselang enam menit, Agus Nova yang sudah kelelahan digantikan Syaiful Indra Cahya.

Di sisa satu menit sisa, giliran Adi Bayaw yang keluar dan digantikan Ridwan yang menjadi laga perdananya.(egp/gus/eko)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook