JAKARTA (RP) - Ucapan terima kasih itu layak dilontarkan semua pecinta bulutangkis Indonesia terhadap Ahsan/ Hendra.

Ganda putra peringkat kedua nasional tersebut berhasil menjadi penyelamat bangsa setelah merebut gelar juara usai menumbangkan wakil Korsel, Lee Yong Dae/ Ko Sung Hyun dua set langsung 21-14, 21-18 dalam laga yang dilangsungkan di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (16/6).

Ahsan/ Hendra menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang merebut gelar juara di turnamen dengan total hadiah USD 700 ribu tersebut. Hasil manis itu juga menjadi pemupus dahaga Indonesia yang sudah berlangsung selama enam tahun.

Kali terakhir Indonesia menempatkan ganda putra di tangga juara ialah pada musim 2006 silam. Ketika itu, Candra Wijaya/ Tony Gunawan berhasil menjadi juara untuk kali terakhir. Setelah itu, ganda putra dikuasai wakil Tiongkok, Korsel, Malaysia dan Taiwan.

Hebatnya, Ahsan/ Hendra merebut gelar juara dengan cukup mudah. Padahal, lawan yang dihadapi tidaklah ringan. Yong Dae/ Sung Hyun adalah unggulan kedua di turnamen reguler tersebut.

Mereka juga peringkat pertama dunia. Sementara, Ahsan/ Hendra bukanlah unggulan dan hanya menempati peringkat ke-13 dunia.

“Di set kedua, mereka mengubah gaya permainan. Itu menjadi hal yang cukup sulit. Sebab, mereka menjadi susah dimatikan. Namun, kami terus menekan,” terang Ahsan setelah pertandingan.

Hendra menambahkan, strategi sepanjang pertandingan juga berjalan dengan baik. Hal itu membuat mereka bisa leluasa mengembangkan permainan.

“Sejak awal kami memang sudah bertekad untuk terus menekan. Meski begitu, defense mereka sebenarnya cukup bagus,” tegas Hendra. (jos/jpnn)