AMSTERDAM (RP) - Chelsea menjadi klub yang sangat unik dalam kompetisi Eropa dua musim terakhir. Kesuksesan merebut gelar juara Liga Champions dan Liga Europa ternyata dilalui dengan fakta unik di sector pelatih.
Chelsea selalu menjadi juara ketika dipegang oleh pelatih yang berstatus ad interim alias pengganti. Musim lalu, mereka menjadi juara Liga Champions setelah dilatih Roberto Di Matteo. Pria asal Italia tersebut merupakan suksesor Andre Villas Boas.
Di tangan Di Matteo, Chelsea berubah garang. Mereka sukses merebut gelar Liga Champions untuk kali pertama sepanjang sejarah klub usai menekuk Bayern Muenchen di babak final lewat drama adu penalty.
Musim ini, keunikan tersebut berlanjut. Tropi juara Liga Europa juga didapat lewat tangan dingin pelatih pengganti. Rafael Benitez merupakan pelatih yang menggantikan posisi Di Matteo.
Selain tradisi, keunikan tersebut juga diiringi dengan hal yang menyesakkan bagi pelatih. Setelah sukses mengantarkan tim menjadi juara, para pelatih tersebut dipecat. Musim lalu, Di Matteo didepak setelah Chelsea menuai hasil jeblok di fase grup Liga Champions.
Nah, musim ini, Benitez juga sudah dipastikan terdepak. Pemilik Chelsea sejak jauh-jauh hari sudah menyatakan bahwa Benitez tak akan dipertahankan. Namun, setidaknya, Benitez sudah membuktikan kapasitasnya sebagai pelatih bertangan dingin.
“Ini adalah penampilan yang sangat luar biasa. Terutama di babak kedua. Saya sangat berterima kasih kepada tim dan semua pihak yang terlibat,” terang Benitez setelah pertandingan seperti dilansir BBC. (jos/jpnn)
